Reporter: kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada setidaknya 20 psikolog yang disiapkan untuk membantu pemulihan psikis keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Corporate Communications Lion Air Ramaditya Handoko mengatakan, 20 psikolog tersebut tersebar di dua posko utama Lion Air yang terletak di Hotel Ibis Cawang dan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Total ada 20 psikolog, terbagi jadi dua shift pagi ke sore, sore ke malam. Per shift itu ada lima sampai tujuh orang. Jadi bisa sepuluh di sini (Hotel Ibis), sepuluh di sana ( RS Polri)," kata Rama saat ditemui Kompas.com di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (1/11).
Para psikolog tersebut bertugas melakukan komunikasi secara dekat, mendampingi keluarga korban yang terpukul pascakejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. "Para psikolog dapat menjadi sosok yang memberi bimbingan selama proses identifikasi ini. Karena kan keluarga di sini melalui beberapa tahapan ya, kesedihan, kemarahan, kami harap dengan adanya pendamping ini bisa membantu," ujar Rama.
Adapun di setiap posko terdapat ruangan Family Center yang digunakan psikolog untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga korban. "Ruangan itu hanya bisa dimasuki petugas dan keluarga korban," tutur Rama.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang terjatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10) pagi. Pesawat itu jatuh setelah mengudara selama sekitar 13 menit. Selepas 13 menit mengudara, tidak ada komunikasi lagi antara awak pesawat dengan tower maupun operation center Lion Air.
Adapun hingga Rabu (31/10) malam, 56 kantong jenazah korban jatuhnya Lion Air JT 610 telah tiba di Rumah Sakit Polri. Sementara itu, satu jenazah korban sudah berhasil diidentifikasi, yakni Jannatun Cintya Dewi, warga kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur. (Dean Pahrevi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "20 Psikolog Bantu Keluarga Korban Lion Air JT 610"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News