Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - KONTAN.CO.ID. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan peringatan dini kekeringan untuk sebagian wilayah DKI Jakarta dan Banten. Peringatan tersebut diumumkan BMKG Tangsel, Minggu (20/8).
Lewat pengumumannya, BMKG Tangsel memberikan tiga analisa terkait kondisi cuaca di wilayah tersebut. Pertama, berdasarkan data hari tanpa hujan (HTH) hingga 20 Agustus 2019, menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Banten dan DKI Jakarta mengalami deret hari kering lebih dari 20 hari hingga lebih dari 60 hari.
Kedua, prakiraan peluang curah hujan pada dasarian III Agustus dan dasarian I September 2019 menunjukkan bahwa beberapa daerah diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah. BMKG Tangsel mencatat, curah hujan hanya berkisar 20 mm/dasarian dengan peluang lebih dari 90%.
Ketiga, berdasarkan dua kondisi tersebut di atas, maka terpenuhi syarat bagi BMKG Tangsel untuk mengeluarkan peringatan dini.
Dampak dari kondisi tersebut mengakibatkan, setidaknya tiga hal. Pertama, berdampak pada sektor pertanian yang menggunakan sistem tadah hujan. Kedua, Berdampak pada pengurangan ketersediaan air tanah, sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih. Sedangkan dampak yang ketiga adalah meningkatnya polusi udara.
Peringatan dini tersebut ditandatangani Kepala Stasiun Klimatologi Tangsel, Sukasno. Adapun peringatan dini tersebut dibagi dalam tiga kategori berdasarkan tingkat kekeringannya, yakni waspada, siaga dan awas.
Status waspada
Wilayah yang masuk dalam kategori waspada adalah Kabupaten Lebak mencakup Kecamatan Cileles, Pangarangan dan Rangkasbitung. Status waspada juga mencakup Kabupaten Pandeglang di Kecamatan Mandalawangi serta Menes.