kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pertumbuhan utang luar negeri swasta paling besar disumbang BUMN


Minggu, 17 Maret 2019 / 15:39 WIB
Pertumbuhan utang luar negeri swasta paling besar disumbang BUMN


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) merilis pertumbuhan utang luar negeri (ULN) swasta terus bertambah meski melambat dari bulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta tersebut paling besar disumbang dari kelompok Badan usaha Milik Negara (BUMN), yang tercatat mencapai US$ 6,16 miliar atau tumbuh 31,1% year on year (yoy) dari sebelumnya.

BI mencatat, secara keseluruhan ULN swasta tumbuh 10,8% secara year-on-year (yoy) dengan total US$ 193,1 miliar per Januari 2019.

ULN swasta juga tercatat naik 0,9% dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya. Pada Desember 2018, ULN swasta Indonesia sebesar US$ 191,6 miliar.

Jika ditilik dari kelompok peminjamnya, pertumbuhan ULN swasta paling signifikan terjadi pada kelompok BUMN) Utang luar negeri perusahaan pelat merah baik dari sektor bank, lembaga keuangan nonbank, hingga perusahaan bukan lembaga keuangan hampir seluruhnya mengalami kenaikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

ULN bank BUMN mencapai US$ 6,16 miliar atau tumbuh 31,1% yoy dari sebelumnya hanya US$ 4,7 miliar. ULN lembaga keuangan nonbank BUMN berada di posisi US$ 3,75 miliar. Angka ini turun tipis 6,4% dibandingkan tahun lalu US$ 4,01 miliar.

Sementara, ULN perusahaan bukan lembaga keuangan BUMN mengalami pertumbuhan paling tinggi yakni 41,7% yoy dari sebelumnya hanya US$ 24,67 miliar menjadi US$ 34,95 miliar per akhir Januari lalu.

Meninjau porsinya, total ULN yang dimiliki BUMN mencapai US$ 44,85 miliar atau setara dengan 23% dari ULN swasta Indonesia secara keseluruhan yang mencapai US$ 193,1 miliar.

BI dalam laporannya, Jumat (15/3), menyatakan, pertumbuhan ULN swasta secara keseluruhan mengalami perlambatan sepanjang Januari 2019.

"Perlambatan disebabkan oleh pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan yang melambat," terang BI.

Namun, pertumbuhan ULN sektor pertambangan dan sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), serta sektor jasa keuangan dan asuransi mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Adapun, pangsa ULN di keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 74,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×