kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

SBY temui pimpinan oposisi Australia


Senin, 15 Oktober 2012 / 16:20 WIB
ILUSTRASI. Nama anak laki-laki dan perempuan dari bahasa Latin


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan dengan pemimpin oposisi Australia Tony Abbot. Pertemuan ini merupakan kunjungan kehormatan Abbot usai mengikuti peringatan 10 tahun bom Bali.

Pertemuan mulai berlangsung pada pukul 15.00 WIB. "Selamat datang teman, selamat bertemu kembali," kata SBY menyambut dengan hangat kedatangan Abbot di kantor Presiden, Senin (15/10).

Abbot tiba di Istana didampingi oleh Menteri Luar Negeri Bayangan Julie Bishop, Kepala Staf Pimimpin Oposisi Peta Credlin dan Penasihat Pemimpin Oposisi Mark Higgie.

SBY sendiri didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Dalam pertemuan tersebut, Abbot sempat menyinggung perihal situasi keamanan di Indonesia pasca teror bom Bali. Menurutnya, situasinya kian membaik. "Wisatawan Australia yang datang ke Indonesia telah meningkat. Ini tanda kami cukup percaya diri terhadap situasi keamanan Indonesia," ujarnya.

SBY menuturkan pemerintah Indonesia sangat serius memerangi terorisme. Dia berharap kerjasama dan kemitraan Indonesia-Australia perihal penanggulangan terorisme ini.  

Dengan kerjasama ini, SBY berharap Indonesia menjadi lebih aman. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih atas dukungan Australia dalam pemberantasan tindak pidana terorisme selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×