kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

SBY minta Menteri ESDM menjemput Alm Widjajono


Sabtu, 21 April 2012 / 18:07 WIB
SBY minta Menteri ESDM menjemput Alm Widjajono
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung mata uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di salah satu bank di Tangerang Selatan


Reporter: Yudho Winarto |

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan Menteri ESDM Jero Wacik segera menangani proses kepulangan jenazah Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo.

"Presiden mendapatkan berita itu dari Menteri ESDM pukul 15:30. Beliau meminta Menteri ESDM menjemput almarhum di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dan menangani proses selanjutnya," ungkap Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Sabtu (21/4).

Sebagai informasi, Widjajono meninggal dunia saat melakukan pendakian Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat.

Sebelumnya diberitakan, ia mendadak lemas saat pendakian. Tiga helikopter dari Basarnas, Polri, dan PT Newmont dikerahkan untuk mengevakuasi Widjajono. Namun, evakuasi terkendala kabut tebal.

Evakuasi akhirnya dilakukan melalui jalur darat. Tim SAR menggunakan kendaraan bermotor untuk mencapai posisi Widjajono.

Semula tim evakuasi hendak membawa Wamen ESDM itu ke rumah sakit di Denpasar, Bali, menggunakan helikopter langsung dari wilayah pegunungan Tambora. Namun, helikopter PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) yang dipergunakan untuk evakuasi udara, kesulitan mendarat.

Widjajono dikenal suka berpetualang mendaki gunung semenjak kuliah dan ikut dalam organisasi pecinta alam di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Gunung Tambora yang memiliki tinggi 2.815 meter dari permukaan laut, terletak di wilayah Kabupaten Dompu dan Bima, Pulau Sumbawa, NTB. Gunung Tambora dikategorikan gunung api bertipe A karena masih menunjukkan aktivitas sesudah tahun 1600.

Gunung Api Tambora tercatat dalam sejarah letusan paroksimal pada tahun 1815, yang menyebabkan terkuburnya tiga kerajaan yakni Kerajaan Pekat, Tambora dan Sanggar, dan menelan korban jiwa sekitar 92 ribu orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×