kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.571   0,00   0,00%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

SBY menilai polisi masih belum siap menghadapi tindak kekerasan


Selasa, 17 Januari 2012 / 15:08 WIB
SBY menilai polisi masih belum siap menghadapi tindak kekerasan
ILUSTRASI. Lindungi dari hacker, Instagram perkenalkan fitur munculkan foto yang telah dihapus


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkritik kinerja jajaran Kepolisian yang dinilai masih kurang reponsif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dia menilai aparat Kepolisian tidak siap menghadapi berbagai aksi kekerasan yang terjadi.

Menurut SBY, kondisi ini yang akhirnya memberikan kesan adanya pembiaran terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan polisi. "Saya bahkan pernah bicara dengan Kapolres. Ada yang kurang responsif. Ada yang kurang profesional di lapangan. Ada yang tidak tuntas," kata SBY saat memberikan pengarahan di Mabes Polri, Selasa (17/1).

SBY juga mengkritik pelanggaran yang dilakukan anggota polisi. Menurutnya, anggota polisi masih sering melakukan kesalahan teknis di lapangan sehingga menimbulkan ekses yang tidak perlu. "Ada yang mencuat hingga tingkat dunia. Pertanyaan pemimpin dunia tidak ditujukan ke Kapolri tapi ke saya," katanya.

Karena itu, SBY memberikan beberapa catatan yang harus dicapai oleh polisi. Pertama, keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga. "Jangan biarkan di negeri ini rakyat kita cemas dan takut karena setiap saat terjadi kekerasan," katanya.

Kedua, perusuh, perusak dan pelaku kekerasan horizontal tetap harus ditindak. SBY menegaskan, pembiaran yang dilakukan polisi tidak bisa diterima oleh akal sehat karena tak sesuai norma demokrasi.

Ketiga, menjalankan tugas secara profesional sehingga korban pihak sipil diminimalisir. "Jauhkan peluru dan jangan mudah menggunakan peluru," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×