kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SBY: Lebih baik bertinju ketimbang tawuran


Rabu, 27 April 2011 / 15:53 WIB
ILUSTRASI. Ellen May, Pengamat Pasar Modal dan pendiri Ellen May Institute.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Lebih baik berolahraga tinju ketimbang tawuran. Pasalnya, bertinju bisa membawa harum nama bangsa dan negara.

Begitu pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat bertemu dua petinju nasional Chris John dan M. Rachman. "Bagi putra putri bangsa yang hobinya berkelahi masuk bela diri, tinju, jangan berkelahi," kata SBY, Rabu (27/4).

SBY mengatakan tawuran antara kampung yang kerap terjadi merupakan sikap tidak kesatria. "Tawuran tidak ada pahalanya tapi kalau masuk tinju apalagi mengalahkan bangsa lain merap putih dapat berkibar," paparnya.

SBY memaparkan untuk meraih prestasi tidak memandang usia. Dia mencontohkan, Chris John yang berusia 31 tahun sudah dapat meraih dan mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu WBA. Sedangkan M Rachman dengan usia relatif tua 39 tahun merebut juara dunia kelas terbang mini WBA dari petinju asal Thailand. "Tidak boleh dikotomikan satu dengan lain karena usia, semua berprestasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×