kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

SBY dukung investigasi jatuhnya helikopter MI-17


Minggu, 10 November 2013 / 13:38 WIB
SBY dukung investigasi jatuhnya helikopter MI-17
ILUSTRASI. Promo Fantastic Music Mister Aladin, Diskon Hotel Sambil Nonton Konser Hingga 50%


Sumber: Kompas. | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung TNI Angkatan Darat untuk segera melakukan investigasi penyebab jatuhnya helikopter MI-17, di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Hal itu disampaikannya saat menggelar rapat seusai upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional, di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta, Minggu (10/11/2013).

"Tadi pak Presiden menerima laporan dan presiden meminta segera dilakukan evakuasi dan investigasi atas jatuhnya helikopter tersebut. Helikopter ini tangguh, tapi terlalu dini untuk menyimpulkan," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, di TMP Kalibata, Jakarta, Minggu siang.

Dalam rapat tadi, kata Julian, Presiden SBY menerima laporan bahwa jumlah penumpang dalam helikopter tersebut adalah 19 orang dari TNI dan masyarakat sipil. Dari seluruh penumpang, enam di antaranya dikabarkan selamat dan sisanya meninggal dunia. Selain mendukung proses investigasi, Julian melanjutkan, Presiden SBY juga meminta jajarannya memberikan bantuan pada seluruh keluarga korban. Menurut Presiden, seluruh korban layak mendapat penghormatan karena mengalami kecelakaan saat menjalankan tugas negara.

"Tentu presiden juga ingin agar mereka yang meninggal karena tugas negara agar diberi bantuan pada kelurga korban," ujarnya.

Sebelumnya, TNI AD telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab insiden kecelakaan helikopter MI-17 di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11/2013). Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Rukman Ahmad menjelaskan, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab kecelakaan helikopter buatan Rusia pada tahun 2011 itu. Saat terbang, kondisi helikopter ini sangat layak terbang, dan rutin digunakan oleh TNI.

Untuk menyelidiki penyebab jatuhnya heli, Mabes TNI AD mengirim 18 orang anggota tim investigasi yang terdiri dari enam orang tim penyelidik dan 12 orang tim recovery. Tim recovery bertugas mengumpulkan potongan helikopter dan merangkai-ulang. Setelah itu tim dari penyelidik mulai masuk untuk meneliti penyebab jatuhnya helikoter itu. Rukman berharap tim segera mengetahui penyebab kecelakaan.

Sebelumnya diberitakan, Helikopter MI-17 oleng serta jatuh di titik koordinat 4039-5080, 300 meter sebelum mendarat di helipad Pos Bulan, Kecamatan Bahauhulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. (Indra Akuntono/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×