Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkatkan kinerjanya. Dia mendesak perusahaan milik negara ini menjadi penopang pertumbuhan pembangunan.
Desakan SBY ini disampaikan sebelum sidang kabinet yang digelar, Rabu (8/2). Sidang kabinet kali ini akan membahas masalah penataan dan kinerja BUMN. "Rencana penataan BUMN ini harus memiliki dasar dan tujuan. Apa sasaran yang hendak dicapai dalam penataan BUMN," katanya, Rabu (8/2).
SBY optimis kinerja BUMN masih bisa ditingkatkan. Seperti diketahui, Kementerian BUMN telah berencana merampingkan jumlah perusahaan plat merah.
Targetnya sampai kuartal pertama 2012, jumlah BUMN yang terkena program resizing mencapai 15 perusahan. Catatan saja, total BUMN yang ada sekarang sebanyak 141 BUMN. Ke-15 BUMN tersebut merupakan perusahaan yang mengalami kerugian dan dinilai tidak memiliki prospek bisnis.
Nantinya, perusahaan yang sakit ini akan diambilalih BUMN lainnya. Setidaknya ada beberapa BUMN sudah dipastikan mengambilalih BUMN lainya seperti Perum Produksi Film Negara (PFN) akan diambil alih PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Pradnya Paramita dan PT Balai Pustaka setelah dimerger akan diakuisisi PT Telkom Tbk, PT Energy Management Indonesia (EMI) diambil alih PT Surveyor Indonesia.
Selanjutnya PT Survey Udara Penas diambil alih PT Angkasa Pura I, PT Industri Sandang diambil alih PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), dan PT Sarana Karya diambil alih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News