kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SBY bahas perpajakan dan bea cukai di Kemenkeu


Jumat, 27 Juli 2012 / 15:19 WIB
SBY bahas perpajakan dan bea cukai di Kemenkeu
ILUSTRASI. Kinerja keungan HK Metals Utama (HKMU) tahun buku 2020 mencerminkan situasi pandemi Covid-19.


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melanjutkan safari ke kementerian. Siang ini, SBY menggelar rapat di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk membahas kebijakan fiskal, khususnya perpajakan dan bea cukai.

Dalam pidato pembukaan rapatnya, SBY mengatakan kebijakan fiskal, terutama yang terkait dengan perpajakan dan bea cukai sangat menentukan bagi perekonomian nasional.

"Pajak serta bea dan cukai itu bukan hanya penting sebagai sumber penerimaan negara, tetapi kalau sistem perpajakan dan sistem kepabeanan serta cukai itu tepat, benar dan adil maka perekonomian nasional bukan hanya terus tumbuh tapi juga berkelanjutan dan juga membawa keadilan bagi semua," ungkapnya saat pembukaan rapat terbatas di Kantor Kementerian Keuangan Jumat (27/7).

Sebaliknya, kata SBY jika sistem perpajakan dan bea cukai tidak baik, banyak distorsi karena secara struktural tidak benar maka akan berpengaruh langsung baik bagi penerimaan negara secara umum maupun bagi pergerakan perekonomian nasional.

Oleh karena itu, "Saya ingin memberikan atensi khusus, bukan hanya kebijakan dan regulasinya, tapi manajemen dan implementasi dari perpajakan serta bea dan cukai,” jelas SBY.

Dalam rapat ini, Presiden memberikan kesempatan kepada Menteri Keuangan untuk melaporkan dan menyampaikan presentasi berkaitan dengan kinerja perpajakan serta bea cukai, termasuk hambatan serta tawaran solusi yang nanti akan dipikirkan bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×