kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SBY akan selidiki penyebab banjir bandang di Wasior


Jumat, 08 Oktober 2010 / 19:21 WIB
ILUSTRASI. Listing GMF


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan meninjau lokasi banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. selain meninjau para korban, Presiden juga akan membuktikan kabar illegal logging alias pembalakan liar menjadi penyebab banjir bandang itu.

SBY mengatakan, memang menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, sementara tidak ada kaitannya dengan pembalakan liar. "Namun demikian minggu depan saya akan melihat langsung apakah ada kaitannya dengan yang disebut dengan kerusakan lingkungan," kata SBY dalam keterangan pers di kantor Presiden, Jumat (8/10).

Dengan begitu, kata SBY, setelah dirinya melihat sendiri dan dibantu oleh para pakar untuk menganalisis penyebab bencana itu, baru bisa memastikan penyebabnya lantaran curah hujan yang luar biasa atau memang ada kaitannya dengan pembalakan liar.

SBY menambahkan, menurut kepala BNPB saat ini korban luka-luka dirawat di Manokwari dan Nabire. "Saya akan melihat seperti apa kondisinya," ujar SBY.

Menurutnya, pemerintah juga akan menambah pasokan logistik ke lokasi bencana selama masa tanggap darurat dan membangun fasilitas lainnya yang sangat dibutuhkan saat ini. Di sisi lain, pemerintah juga akan memikirkan masa depan kecamatan Wasior, jika memang secara geografis tidak aman lagi.

Tapi, keputusan itu tidak bisa diambil saat ini. "Harus saya dengar dulu rekomendasi dari Gubernur maupun dari para pakar yang mengetahui geologi dan geografi, sejauh mana keamanan tempat itu," katanya.

SBY juga sudah menginstruksikan TNI Angkatan Laut menyiapkan lima kapal perang untuk mengangkut logistik seperti makanan siap saji, obat-obatan, pakaian, dan air bersih dari luar Papua Barat. Sebab, tidak mudah mendapatkan logistik dari Papua Barat sendiri.

Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha mengatakan, rencananya Presiden bertolak ke Papua Barat pada Minggu pagi (10/10). Menurutnya, Presiden akan bertolak ke Manokwari terlebih dahulu, setelah itu pada Senin (11/10) baru ke lokasi bencana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×