kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Saudi Perlu Dengar Masukan Negara Pengirim Jemaah untuk Perbaikan Layanan Haji


Minggu, 09 Juli 2023 / 13:36 WIB
Saudi Perlu Dengar Masukan Negara Pengirim Jemaah untuk Perbaikan Layanan Haji
ILUSTRASI. Saudi Perlu Dengar Masukan dan Libatkan Negara Pengirim Jemaah dalam Perbaikan Layanan Haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nym.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Arab Saudi dinilai perlu mendengar masukan dari berbagai negara pengirim jemaah terkait pentingnya peningkatan kualitas layanan haji. Pemerintah Arab Saudi juga diharapkan dapat melibatkan negara-negara pengirim jemaah haji dalam proses perbaikan layanan tersebut.

Hal ini menjadi salah satu poin yang dibahas bersama dalam pertemuan antara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan Misi Haji dari Libya di Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI, Jeddah, Sabtu (8/7/2023).

“Indonesia dan Libya mempunyai perspektif yang sama tentang perlu adanya upaya perbaikan layanan yang dilakukan oleh Arab Saudi,” terang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief.

Baca Juga: Jemaah Haji Bisa Pulang Lebih Cepat, Simak Ketentuannya

“Kami juga sepakat bahwa Saudi perlu menerima masukan dan melibatkan negara-negara pengirim jemaah dalam proses peningkatan kualitas layanan haji,” sambungnya.

Delegasi Misi Haji Libya dipimpin Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah Ali M.A Hammuda. Hadir mendampingi, Konsul Jenderal Libya di Jeddah Abdur Razaq Ibrahim, Kepala Biro Media Hatim Al-Laafy, Kepala Biro Pembinaan Muhammad as-Sakit, dan Kepala Biro Pelayanan Abdullah al-'Uqaily.

Kehadiran mereka disambut oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Prof Hilman Latief. Ikut hadir, Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 yang juga Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah Libya Ali M.A Hammuda mengatakan, pihaknya sengaja berkunjung ke KUH KJRI Jeddah untuk bertemu PPIH Arab Saudi dalam rangka belajar dan bertukar pikiran dengan misi haji Indonesia. Menurutnya, jumlah jemaah haji Libya sebanyak 7.800 orang dengan biaya $6.800 (sekitar 102 juta dengan kurs dollar sebesar Rp15.000).

“Masa tinggal kami di Madinah selama empat hari, tidak ada Arbain,” terang Ali MA Hammuda di Jeddah.

Baca Juga: Menag Terus Pantau Fase Akhir Haji 2023

Ali M.A Hammuda mengatakan, bahwa saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), Syarikah (perusahaan) yang bertanggung jawab menyiapkan layanan untuk jemaah haji Libya adalah Duwal al-‘Arabiyah. “Kami juga mengalami masalah yang sama dengan Indonesia dan jemaah haji negara lainnya dalam pelaksanaan layanan di Masyair pada tahun ini,” jelas Ali.

Selama musim haji, jemaah haji Libya mendapat layanan katering sebanyak dua kali sehari. Layanan itu diberikan dalam bentuk sarapan dan makan malam. Katering ini diberikan di luar layanan Masyair yang disiapkan Syarikah Duwal al-‘Arabiyah.

“Untuk penentuan jemaah haji yang berangkat dalam setiap tahunnya, kami lakukan dengan cara pengundian,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×