kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satgas: Vaksin Booster untuk Memperkuat Kekebalan Komunitas


Jumat, 07 Januari 2022 / 08:22 WIB
Satgas: Vaksin Booster untuk Memperkuat Kekebalan Komunitas
ILUSTRASI. Pemerintah memutuskan untuk memulai program booster vaksinasi COVID-19 mulai 12 Januari 2022. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk memulai program booster vaksinasi COVID-19 mulai 12 Januari 2022. 

Target awal kepada 21 juta orang di bulan Januari. Dengan ini, Pemerintah Indonesia berupaya berkontribusi besar terhadap komitmen dari WHO. Untuk mencapai target 70% populasi dunia tervaksinasi di pertengahan tahun 2022.

Untuk vaksinasi booster di Indonesia, fokus utamanya vaksin memperkuat kekebalan komunitas di daerah yang kekebalan komunitasnya sudah mulai terbentuk. Program ini diprioritaskan bagi kabupaten/kota yang capaian dosis pertama sudah 70% dan 60% untuk dosis keduanya. 

"Bagi daerah yang belum memenuhi kriteria tersebut untuk dapat mengejar target vaksinasinya," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19, Kamis (6/1/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Lantas, siapa saja yang boleh mendapatkan vaksin booster?

Baca Juga: Gejala Covid-19 Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19 Berbeda, Sudah Tahu?

Melansir laman covid19.go.id, vaksin booster diperuntukkan bagi mereka yang berusia di atas 18 tahun.

Selain itu, syarat lainnya adalah telah mendapatkan vaksin dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari 6 bulan. 

Lebih jelasnya, status vaksinasi di tiap daerah dapat dilihat bersama di https://vaksin.kemkes.go.id.

Disamping itu, menurut WHO lagi,  analisis data awal terkait penularan virus varian Omicron seperti di Inggris dan Afrika Selatan, serta hasil uji dari para produsen vaksin, menunjukkan bahwa varian Omicron masih dapat menyerang tubuh yang telah memiliki kekebalan atau imunitas terhadap COVID-19. Baik kekebalan dari vaksinasi ataupun infeksi yang diderita sebelumnya.

Baca Juga: Inilah Gejala Flurona, Infeksi Ganda yang Ramai Dibahas

Beberapa studi lain menyatakan bahwa antibodi spesifik yang terbentuk berkurang kemampuannya dalam melindungi terhadap Omicron. Namun jenis kekebalan lain masih mampu melindungi.

"Untuk itu mari kita terus menjaga kebugaran tubuh kita yang diiringi dengan pengadaan studi-studi ilmiah yang dapat menguatkan pengendalian COVID-19 di Indonesia," pungkas Wiku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×