Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menambah jumlah Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menjadi Rp 2,5 triliun untuk tahun 2020. Nilai PMN untuk pembiayaan perumahan tersebut naik cukup signifikan dibandingkan alokasi tahun ini yang hanya Rp 800 miliar.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menjelaskan, penambahan PMN tersebut telah disesuaikan untuk tiga program khusus pembiayaan perumahan oleh pemerintah di tahun depan.
Baca Juga: Bank BKE – Jaya Property Group Kerja Sama Pembiayaan Fasilitas Kredit Properti
Program pertama, mendukung pemenuhan backlog perumahan melalui pembiayaan untuk 102.500 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada program KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“Dalam rangka penurunan beban fiskal pemerintah, tahun depan porsi pembiayaan dari bank yang harus di-support SMF sebesar 25%,” ujar Ananta dalam media briefing di kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Jumat (4/10).
Sebelumnya, porsi pembiayaan dari bank yang didukung oleh SMF hanya 10%. Dengan naiknya porsi SMF, maka perseroan itu harus meningkatkan leverage atas PMN melalui penerbitan obligasi untuk mendukung program FLPP.
Ananta menerangkan, SMF harus menggelontorkan pembiayaan sebesar Rp 3,7 triliun. Namun, alokasi dari PMN hanya sebesar Rp 1,75 triliun. Untuk memperoleh dana sisanya, PT SMF akan menerbitkan obligasi.
Baca Juga: Soal tambahan kuota FLPP 2019, begini respons Kemenkeu
Program kedua, PT SMF juga harus menyalurkan pembiayaan untuk program KPR SMF Pasca Bencana. “Kami bekerja sama dengan bank-bank di daerah untuk membantu penduduk memperbaiki rumah yang terkena dampak gempa,” tutur Ananta.
Alokasi PMN yang dikucurkan PT SMF untuk program KPR Pasca Bencana ini sebesar Rp 250 miliar. Namun, perusahaan akan melakukan leverage melalui penerbitan obligasi untuk meraup tambahan Rp 250 miliar sehingga secara total pembiayaan untuk program ini sebesar Rp 500 miliar untuk estimasi sebanyak 12.000 rumah rehab.
Program ketiga, ialah program KPR untuk aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri. Ananta mengatakan, program ini disediakan khusus untuk ASN golongan III dan IV. Alokasi PMN untuk program tersebut hanya Rp 500 miliar.
“Oleh karena itu kami harus melakukan leveraging untuk mendapatkan Rp 2,5 triliun sehingga total pembiayaan KPR ASN, TNI, dan Polri sebesar Rp 3 triliun,” kata dia.
Baca Juga: Tren penyaluran KPR masih loyo, kenapa?
Pembiayaan tersebut ditujukan untuk target pembangunan rumah sebanyak 5.000 unit di tahun depan.
Dengan demikian, di luar PMN yang telah diterima sebesar Rp 2,5 triliun, PT SMF harus mampu melakukan leveraging melalui penerbitan obligasi untuk mencapai total dana tambahan sebesar Rp 4,56 triliun di tahun depan.
“Kami optimis dengan AAA perusahaan, performa bisnis, dan demand perumahan MBR yang semakin kuat, kami masih bisa keluarkan surat utang yang kompetitif,” kata Ananta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News