kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Salah satunya dari Indonesia, WHO pantau varian virus corona ini


Senin, 13 September 2021 / 15:29 WIB
Salah satunya dari Indonesia, WHO pantau varian virus corona ini
ILUSTRASI. WHO menetapkan B1.4662 dari Indonesia dalam kategori virus corona yang memiliki perubahan pada materi genetiknya. REUTERS/Denis Balibouse.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sedang memantau varian baru virus corona yang memiliki perubahan pada materi genetiknya. Salah satunya B1.4662 dari Indonesia.

WHO menetapkan B1.4662 dari Indonesia dalam kategori virus corona yang memiliki perubahan pada materi genetiknya atau alert for further monitoring.

Tapi, Satgas Penanganan COVID-19 menyebutkan, pengaruh varian yang masuk kategori alert for further monitoring atas angka kasus di masyarakat belum jelas sehingga perlu penelitian lebih lanjut. 

Melansir laman Covid-19.go.id, menurut Satgas Penanganan COVID-19, WHO menetapkan B1.4662 dalam kategori alert for further monitoring pada April 2021. 

Baca Juga: Satgas COVID-19 minta varian VoC virus corona perlu diwaspadai, ini alasannya

Selain itu, WHO menetapkan dua kategori utama varian virus corona, yakni variant of concern (VoC) atau varian yang menjadi perhatian dan variant of interest (VoI) atau varian yang diamati. 

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, varian yang perlu diwaspadai ialah VoC. Sebab, sudah terbukti mengalami perubahan karakteristik yang lebih merugikan bagi yang terpapar. 

Misalnya, lebih menular, meningkatkan keparahan gejala, menurunkan efektifitas kekebalan tubuh, menurunkan alat diagnostik, dan menurunkan efektifitas obat dan terapi.

"Dalam menghadapi VoC, respons yang tepat ialah memperketat kebijakan mobilitas dengan skrining berlapis. Khususnya bagi pelaku perjalanan asal negara dimana varian tersebut ditemukan," kata Wiku dikutip dari Covid19.go.id.

"Selain itu, perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan terhadap potensi tertular dengan meningkatkan disiplin protokol kesehatan di manapun dan kapanpun kita berada," imbuh dia.

Selanjutnya: Ribuan dosis vaksin Sinovac terbuang sia-sia di Aceh Tenggara, ini penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×