CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

SAL untuk defisit, pemerintah himpun utang di 2013


Sabtu, 10 Maret 2012 / 08:11 WIB
SAL untuk defisit, pemerintah himpun utang di 2013
ILUSTRASI. PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) optimistis kinerja tahun ini akan lebih baik setelah tertekan di tahun lalu.


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah memutuskan memakai dana saldo anggaran lebih (SAL) tahun 2011 untuk menambal defisit anggaran tahun ini. Dalam draf Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara -Perubahan (RAPBNP) 2012, penggunaan SAL untuk pembiayaan meningkat menjadi Rp 56,17 triliun atau naik sekitar Rp 51 triliun dari APBN 2012 yang hanya Rp 5,05 triliun.

Rinciannya: sebanyak Rp 26 triliun akan digunakan untuk menambal defisit anggaran dan sisanya sebesar Rp 30 triliun akan disalurkan untuk dana infrastruktur, termasuk dana pendidikan 20%. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, salah satu fungsi dana SAL biasanya untuk berjaga-jaga di awal tahun, saat penerimaan negara belum lancar.

Makanya, untuk mengkompensasi penggunaan dana SAL sebagai penambal defisit anggaran, pemerintah berharap pada awal tahun depan penerimaan negara lancar. "Jika perlu, kami bisa menerbitkan surat utang di awal tahun. Karena di awal tahun ada potensi pasar yang tepat waktu dan tepat jumlah, sehingga kita akan menghimpun dana di awal tahun," jelas Agus, Jumat (9/3).

Seperti diketahui, di dalam RAPBNP 2012, pemerintah mengalokasikan SAL untuk memperbaiki infrastruktur konektifitas di Indonesia bagian timur dan koridor ekonomi serta mitigasi krisis dan bencana sebesar Rp 30 triliun. Setelah dikurangi dana pendidikan 20% atau Rp 6 triliun, maka dana untuk infrastruktur dan mitigasi bencana menjadi sekitar Rp 24 triliun.

Agus bilang, dana SAL untuk infrastruktur ini nantinya akan disalurkan pemerintah pusat melalui Kementerian/Lembaga. Nah, kementerian -lembaga (KL) ini nanti melaksanakan proyek programnya di daerah. "Ini bagian dari stimulus, dan KL yang paling besar adalah Kementerian Perhubungan dan Kementerian PU. Kita juga akan gunakan untuk stabilisasi pangan dan mitigasi krisis," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan pada akhir 2010 lalu pemerintah memiliki SAL sebesar Rp 97,74 triliun. Penggunaan SAL di APBNP 2011 sebesar Rp 40,319 triliun.

Sehingga, SAL yang masih tersisa sebesar Rp 57,42 triliun. Setelah penyerapan anggaran, terdapat Silpa sebesar Rp 39,2 triliun. Sehingga, "Perkiraan SAL 2011 sekitar Rp 96,62 triliun," kata Anny.

Di luar itu, SAL 2010 yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 10,24 triliun. Dengan begitu, sisa SAL yang bisa digunakan sebesar Rp 81,32 triliun.

Ekonom Sustainable Development Indonesia Dradjad Wibowo menyatakan, penggunaan SAL pada dasarnya bukan karena faktor kehati-hatian, melainkan akibat ketidakmampuan birokrasi mengelola anggaran.

Alasan pemerintah menggunakan SAL agar pada tahun ini belanja untuk infrastruktur lebih besar. Dengan begitu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dari dalam negeri, terutama belanja pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×