kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saat kecil, Basuki terinspirasi Rhoma Irama


Jumat, 31 Mei 2013 / 10:27 WIB
Saat kecil, Basuki terinspirasi Rhoma Irama
ILUSTRASI. Seorang calon jemaah umrah memperlihatkan paspor di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Dumai di Dumai, Riau, Rabu (4/11/2020). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/aww.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Basuki Tjahaja Purnama mengaku, saat dia kecil, film-film Rhoma Irama banyak menginspirasinya. Ditambah dengan didikan orangtuanya yang berpikiran maju, Wakil Gubernur DKI Jakarta itu merasa menjadi sosok yang berbeda dari kebanyakan keturunan Tionghoa lainnya.

Basuki mengaku, saat kecil, ayahnya memiliki bioskop keliling. Film-film yang diputar kebanyakan film Rhoma Irama. "Itu orang kampung sampai ngantre nontonnya. Film itu (Rhoma Irama) sehari bisa diputar tiga kali. Itu tentu bisa memengaruhi kita, menjadi inspirasi," kata pria yang kecil tinggal di Belitung Timur tersebut.

Hal itu diungkapkannya saat dia menjadi narasumber talkshow Membangun Future Leader Indonesia Melalui Pendidikan Kompas Gramedia di Ruang Balai Agung Betawi, Hotel Santika Premier Jakarta, Jakarta Barat, Kamis (30/5).

Film-film dakwah Rhoma Irama itu juga yang menjadikan dia berbeda dari kebanyakan anak lainnya. Terlebih lagi, saat dia disekolahkan di Jakarta, dia melepas segala fasilitas dari orangtuanya yang termasuk orang kaya di kampungnya.

"Saya harus terima kasih dengan haji Rhoma Irama sebab saya banyak dipengaruhi oleh film-film dakwah beliau. Aku melarat karena judi, tapi saya tidak pernah judi. Di kampung saya itu, apa pun dijudiin," ujar Basuki sambil tersenyum.

"Orang turunan Tionghoa di kampung saya ajaib juga. Orang meninggal, hitung hari, kan, ini nunggunya judi. Masak, pesta pora, judi. Anak-anak pun ikut judi kelereng, gambar-gambaran. Saya enggak bisa judi," tuturnya.

"Orang bilang saya burung yang ngantuk, malam tidur. Mengapa? Lagu Rhoma Irama lagi, begadang jangan begadang," ujar Basuki disambut tepuk tangan yang menyaksikan talkshow tersebut.

Selain terinspirasi dari film Rhoma Irama, Basuki juga menyebut peran orangtuanya sangat besar dalam memotivasinya untuk menjadi maju dan sukses. "Saya punya ibu dan bapak yang berpikir maju. Biasanya orang Tiongkok jaga toko karena hitung-hitungannya rugi (nyekolahin lama-lama)," ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

"Sejak kecil, ibu saya suka beli emas. Ditanya buat apa, dia jawab mau buat anak-anak saya kuliah, satu kampung ketawa. Beli emas, anaknya masih piyek-piyek," ucap Basuki.

Namun, berkat orangtuanya pula, dia menjadi seperti sekarang ini. Pernah menjadi pengusaha, menjadi bupati, anggota DPR RI, hingga menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×