Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 7 April 2025 memutuskan untuk melakukan intervensi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward/NDF) guna stabilisasi nilai tukar rupiah dari tingginya tekanan global.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan, kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan pemerintah AS pada 2 April 2025 dan respons kebijakan retaliasi tarif oleh pemerintah China pada 4 April 2025 telah menimbulkan gejolak pasar keuangan global.
Gejolak global tersebut termasuk arus modal keluar dan tingginya tekanan pelemahan nilai tukar di banyak negara khususnya negara emerging market.
Baca Juga: Elon Musk Rugi Besar! Rp 182 Triliun Lenyap dalam Sehari Akibat Kebijakan Tarif Trump
Indonesia dikenakan tarif resiprokal sebesar 32% oleh AS, sementara China mengenakan tarif balasan sebesar 34% pada semua impor barang dari AS, usai dikenakan tarif resiprokal 34%.
“Tekanan terhadap nilai tukar rupiah telah terjadi di pasar off-NDF di tengah libur panjang pasar domestik dalam rangka Idulfitri 1446H,” tutur Denny dalam ketersangan tertulisnya, Senin (7/4).
Denny membeberkan, intervensi di pasar off-share NDF dilakukan BI secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York.
Bank Indonesia juga akan melakukan intervensi secara agresif di pasar domestik sejak awal pembukaan tanggal 8 April 2025 dengan intervensi di pasar valas (Spot dan DNDF) serta pembelian SBN di pasar sekunder.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan melakukan optimalisasi instrumen likuiditas Rupiah untuk memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan domestik.
“Serangkaian langkah-langkah Bank Indonesia ini ditujukan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah serta menjaga kepercayaan pelaku pasar dan investor terhadap Indonesia,” jelasnya.
Perlu diketahui, Kurs rupiah terjun bebas hingga level Rp 17.006 per dolar AS pada Jumat (4/4) di pasar non-deliverable forward (NDF). Pada hari ini rupiah masih bergerak melemah, . Senin (7/4), rupiah dibuka di level Rp 16.898 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini membuat rupiah ambles 1,47% dibanding penutupan Jumat (7/4) di level Rp 16.653 per dolar AS.
Baca Juga: Dampak Tarif Baru Donald Trump, Triliunan Dolar Hilang di Pasar Saham AS
Selanjutnya: Hujan Guyur Daerah Ini, Simak Prakiraan Cuaca Besok (8/4) di Banten
Menarik Dibaca: Hujan Guyur Daerah Ini, Simak Prakiraan Cuaca Besok (8/4) di Banten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News