Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum tak merasa kewenangannya dipreteli terkait keputusan Majelis Tinggi Demokrat. Anas mengaku akan menjalankan tugas-tugasnya seperti biasa.
Terakhir, Anas tetap menghadiri pelantikan Pengurus Anak Cabang se-Kabupaten Lebak dan menghadiri deklarasi calon Bupati Lebak, Sabtu ( 9/2).
Menganggapi sikap Anas itu, politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, keputusan Majelis Tinggi yang disampaikan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah sangat jelas, bahwa kendali partai diambil alih SBY.
"Kalau orang cerdas sudah pasti tahu kaitan dengan kepartaian ditangani Majelis Tinggi. Sudah terang benderang kok. Mungkin Anas aja yang telat mikir," kata Ruhut ketika dihubungi, Minggu ( 10/2).
Ruhut menambahkan, tak akan ada kader Demokrat yang berani melawan kebijakan SBY selaku pendiri Demokrat. Anas, kata Ruhut, sebaiknya fokus menangani tuduhan terlibat korupsi proyek Hambalang yang tengah menyanderanya seperti arahan SBY.
Menurut Ruhut, SBY kini tengah menyusun orang-orang yang tepat untuk ditempatkan di kepengurusan DPP dan Fraksi di DPR. Mantan artis itu yakin campur tangan SBY dalam penyelamatan partai akan mendongrak elektabilitas Demokrat hingga Pemilu 2014 .
Seperti diberitakan, SBY selaku Ketua Majelis Tinggi memutuskan mengambil alih Demokrat. Seluruh mekanisme di partai harus melalui Majelis Tinggi. SBY bertugas, berwenang, dan bertanggung jawab memimpin penyelamatan dan konsolidasi Demokrat. Selain itu, segala keputusan dan tindakan Demokrat ditentukan dan dijalankan Majelis Tinggi yang juga mengambil keputusan dan arahan penting dan strategis.
Elemen-elemen partai berada dalam kendali dan bertanggung jawab langsung kepada Majelis Tinggi. Sikap SBY itu setelah rilis hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat tinggal 8,3 persen. Angka itu merupakan paling rendah pascapemilu 2009. (Sandro Gatra/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News