kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Anas Minta Jangan Diadu-adu dengan SBY


Sabtu, 09 Februari 2013 / 16:25 WIB
Anas Minta Jangan Diadu-adu dengan SBY
ILUSTRASI. Bahaya mentega untuk Kesehatan tubuh


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta berbagai pihak tidak mengadunya dengan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Anas, pernyataan SBY yang menyampaikan solusi penyelamatan Partai Demokrat untuk kebaikan partainya semata.

"Jangan diadu-adu. Ini bagian dari ikhtiar agar Partai Demorat ke depan makin baik," ujar Anas di Lebak, Banten, Sabtu (9/2). Sebelumnya, Jumat (8/2) malam, SBY yang juga menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat menyatakan mengambil alih kendali Partai Demokrat, dalam delapan butir solusi penyelamatan partai.

Pada butir pertama solusi, SBY menyatakan bahwa Ketua Majelis Tinggi partai berwenang dan bertanggung jawab untuk memimpin penyelamatan dan konsolidasi partai. Kemudian, segala keputusan, kebijakan, dan tindakan partai ditentukan dan dijalankan Majelis Tinggi partai. Ketua Majelis Tinggi partai mengambil keputusan dan arahan yang penting dan strategis.

Meski tidak dicopot dari kursi Ketua Umum dan Wakil Ketua Majelis Tinggi, SBY secara khusus meminta Anas memfokuskan diri pada dugaan kasus di KPK. Sementara itu, semua pejabat struktural partai langsung bertanggung jawab pada SBY.

Namun, Anas tetap membantah bahwa dia tak lagi memiliki kekuatan. Dia menyebutkan komposisi Majelis Tinggi, yang tak hanya berisi Ketua Dewan Pembina, tetapi beranggotakan sembilan orang. "Bekerja, bersinergi, tidak terserpih-serpih, tidak terpecah-belah, dalam satu kekuatan yang utuh dan padu untuk memajukan dan membesarkan Partai Demokrat. Tafsirnya begitu," ungkap Anas. (Dian Maharani/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×