kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Rizal Ramli hancurkan beton penutup rel Priok


Kamis, 10 September 2015 / 16:29 WIB
Rizal Ramli hancurkan beton penutup rel Priok


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli ikut menghancurkan beton yang menutupi rel kereta di dermaga III Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (10/9).

Dengan memasang mimik muka kesal, dan suara yang meninggi, Rizal menyebut jalur kereta yang ditutup beton itu harusnya dapat digunakan untuk akses tranportasi barang. Namun aneh menurutnya jika ditutup Pelindo.

Menggunakan topi proyek berwarna putih dan rompi oranye, Rizal tampak bersemangat mengebor beton yang menutup rel itu. Setelah mengebor tiga sampai lima kali, Rizal langsung menyerahkan alat yang dipegangnya kepada para petugas setempat, untuk diteruskan.

"Ini harus bisa selesai dalam dua bulan. Ini bisa kita saksikan sama-sama, ulah kepentingan Pelindo yang menutup rel dari zaman Belanda ini, padahal ini bisa kurangi biaya, kemacetan dan jauh lebih efisien," kata Rizal kepada wartawan usai melakukan kegiatannya itu.

Untuk diketahui, jaringan rel kereta api logistik/kontainer yang menghubungkan antara Pelabuhan Tj. Priok dengan Pelabuhan Peti Kemas hingga Tempat Penampungan Khusus Koja, Jakarta Utara sudah ada sejak lama. Namun Rel itu pun sudah lama tak digunakan lagi guna keperluan pengangkutan kereta api logistik.

Proyek ini sendiri telah dianggarkan sejak lima tahun lalu dan pembangunannya baru mencapai Jalan Pasoso atau sebelum masuk ke pelabuhan. Proyek ini tersisa hingga 300-500 meter lagi agar bisa masuk ke jantung Pelabuhan Tanjung Priok.‎ (Edwin Firdaus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×