Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong pengembangan kota cerdas di Indonesia untuk peningkatan kualitas kehidupan pada kawasan perkotaan. Kini diperkirakan lebih dari 53 % penduduk Indonesia tinggal pada kawasan perkotaan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, fenomena urbanisasi terjadi di setiap kota di dunia, namun dengan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Urbanisasi harus dianggap sebagai tantangan, bukan suatu masalah.
Basuki bilang, Kementerian PUPR berkomitmen menerapkan secara luas konsep kota cerdas guna meningkatkan kinerja pelayanan infrastruktur.
"Peningkatkan optimasi sistem yang efisien dan menghindari gangguan terhadap infrastruktur antara lain melalui penerapan free flow jalan tol, analisis traffic kendaraan dan pengelolaan sampah terpadu," kata Basuki pada keterangan tertulisnya, Jumat (8/9).
Untuk meningkatkan kualitas perencanaan pengembangan kota cerdas serta berbagi pengalaman dengan negara lainnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Sri hartoyo menghadiri konferensi terkait pengembangan Infrastruktur menuju Kota Cerdas yang berlangsung 4-7 September 2017, di Seoul, Korea Selatan.
Konferensi mengangkat tema, “Global Infrastructure Cooperation Conference” (GICC) dan “World Smart City Week” (WSCW).
Dalam rangkaian konferensi dibahas mengenai perencanaan dan pengembangan kota cerdas merupakan integrasi dengan pengembangan Information and Communication Technology (ICT) dan infrastruktur hijau.
Kementerian PUPR belajar dari pengalaman Korea Selatan, perencanaan dan pengembangan kota cerdas termasuk menyiapkan industri pendukungnya serta penyediaan peta jalan (roadmap) yang digunakan untuk pendampingan kota cerdas di beberapa negara lainnya.
Asal tahu saja, rangkaian kegiatan tersebut merupakan langkah kelanjutan dari nota kesepahaman yang telah disepakati antara Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea (Ministry of Land Infrastructure and Transportation / MLIT) Korea Selatan pada Oktober 2016.
Kerja sama yang dilakukan antara lain dalam merumuskan detail terkait penyiapan kebijakan dan regulasi, perencanaan dan pengelolaan kota cerdas, serta peningkatan kapasitas dalam pengembangan dan pengelolaan perkotaan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News