kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

RI Kini Berpendapatan Menengah Atas, Sri Mulyani: Akan Jadi Destinasi Investasi


Selasa, 04 Juli 2023 / 15:30 WIB
RI Kini Berpendapatan Menengah Atas, Sri Mulyani: Akan Jadi Destinasi Investasi
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, naiknya status Indonesia jadi negara berpendapatan menengah atas menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia semakin baik.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Status Indonesia kini masuk kembali dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas atau Upper Middle-Income Country (UMIC).

Berdasarkan rilis Bank Dunia, Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia tercatat naik sebesar 9,8% menjadi US$ 4.580 di 2022, dibandingkan pada tahun 2021 yang hanya US$ 4.170.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, naiknya status Indonesia tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia semakin baik.

Dari sisi investasi, Sri Mulyani bilang, investor asing akan sangat tertarik menanamkan modalnya di Indonesia apabila perekonomian Indonesia terus tumbuh dengan baik dan stabil.

Baca Juga: Sri Mulyani Pede Defisit APBN 2023 Bisa Ditekan Jadi 2,28% PDB

Dengan begitu, Indonesia diyakini akan menjadi negara favorit tujuan investor untuk menanamkan modalnya.

“Kalau dari sisi investor atau penanaman modal asing (PMA) yang masuk kalau ekonomi kita tumbuh bagus, stabil dan kinerjanya tetap terjaga ya justru akan menjadi tempat untuk destinasi investasi,” ujar Sri Mulyani saat ditemui di Kompleks DPR RI, Selasa (4/7).

Selain itu, dirinya menyebut, masuknya Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah atas tidak akan membuat Indonesia kesulitan dalam mencari pembiayaan.

“Kalau dari sisi pembiayaan, setahu saya si gak ada pengaruhnya,” katanya.

“Jadi harusnya progres yang baik ini memiliki dampak positif terhadap investasi, pembiayaan dan terhadap keseluruhan masyarakat ekonomi Indonesia,” imbuh Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani: APBN Surplus Rp 152,3 Triliun Pada Semester I-2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×