Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia terbuka untuk bekerja sama dengan Tiongkok dalam menghidupkan kembali "jalur sutra" atau jalur perdagangan antara Tiongkok dengan negara-negara lain di Asia. Menurut Jokowi, Indonesia terbuka untuk kerja sama tersebut selama kepentingan nasional bisa terjaga dan menguntungkan bagi rakyat.
"Antara poros maritim dan jalur sutra maritim dan jalur sutra maritim abad 21 ini supaya mereka (Tiongkok) minta bisa di-dealing-kan. Saya kira prinsipnya asal kepentingan nasional kita bisa terjaga dan keuntungan untuk rakyat dan negara juga ada, saya kira kita terbuka," kata Jokowi seusai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/11).
Selain rencana tersebut, Jokowi dan Menlu Tiongkok membicarakan kerja sama pembangunan infrastruktur di Indonesia. Menurut Jokowi, Tiongkok bisa mengerjakan pembangunan sejumlah infrastruktur di Indonesia, seperti pelabuhan, rel kereta api, hingga tol laut yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. "Ya, mereka menunggu apa yang mau mulai dikerjakan," kata Jokowi.
Presiden mengatakan, pembangunan yang paling mendesak bagi Indonesia adalah berkaitan dengan tenaga listrik. Jokowi menerima laporan listrik di Sumatera Selatan mati selama tiga hari. Demikian juga di Sumatera Utara dan di sejumlah wilayah lainnya.
"Ada beberapa yang tadi pagi sudah kita putuskan, misalnya kaya (pembangkit listrik) Asahan itu di-switch bisa keluar sehingga bisa memenuhi kebutuhan tidak hanya di zona industri, tapi juga untuk kebutuhan masyarakat. Dan, juga kita percepat terutama pembangunan power plant listrik di semua tempat," kata Jokowi.
Di samping kerja sama, pertemuan Jokowi dengan Menlu Tiongkok menjadi pembuka sebelum pertemuan dalam forum APEC di Beijing nanti. (Icha Rastika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News