Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama meminta semua orang yang ingin dipimpin olehnya untuk membantu memenangkan PKB dalam Pemilu Legislatif 2014. Jika perolehan suara PKB tinggi, dirinya bisa diusung oleh PKB.
"Barang siapa yang ingin dipimpin Rhoma Irama, dia harus memenangkan PKB," kata Rhoma saat meresmikan Posko Rhoma Irama for Republik Indonesia (Riforri) di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Sabtu (14/12/2013).
Peresmian itu dihadiri Ketua Umum DPP PKB yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri PDT Helmy Faizal, ratusan orang dari kalangan ulama, kader PKB, dan Komunitas Fans Rhoma dan Soneta (Forsa).
Dalam pidatonya, Rhoma bercerita bagaimana dirinya bisa maju sebagai capres. Ia mengaku sudah diminta menjadi capres sebelum pemilu 2004. Ketika itu, kata dia, sekelompok ulama dan politisi memintanya menjadi ketua umum salah satu parpol Islam.
Jika menjadi Ketum, kata Rhoma, dirinya dapat maju sebagai capres lantaran rakyat yang memilih di Pemilu 2004, bukan MPR. Di samping punya popularitas, elektabilitas, dan kapabilitas, kata Rhoma, dirinya dianggap mempunyai visi dan misi yang jelas. Hal itu terlihat dalam lagu-lagu yang selama ini dibuatnya.
Rhoma mengamini pernyataan itu. Ia menyinggung beberapa lagunya tentang HAM dan korupsi. Raja dangdut itu lalu bernyanyi sepenggal lagu. Namun, ia mengaku ketika itu menolak lantaran belum berpikir menjadi presiden.
Menurut Rhoma, tawaran sama datang sebelum Pemilu 2009. Namun, kali ini untuk diusung menjadi calon wakil presiden. Popularitasnya dianggap bisa mendongkrak suara. Ia mengaku kembali menolak.
Rhoma mengaku kembali diminta menjadi capres tahun 2011 oleh sekelompok orang yang menamakan diri Tim 9. Kali ini, tanpa diberi waktu berpikir, menurut Rhoma, dirinya dipaksa untuk menerima.
"Kali ini saya ada keterpanggilan," ucapnya.
Rhoma menjelaskan, dirinya mau maju di pilpres lantaran semakin lama kondisi Indonesia semakin jauh dari nilai-nilai Pancasila. Indikatornya, kata dia, setiap hari pasti ada berita konflik horizontal, saling hujat antar-elite, kriminalitas, serta korupsi.
Setelah mendeklarasikan diri sebagai capres, lanjutnya, dukungan dari berbagai kalangan semakin bertambah. Akhirnya, kata dia, Muhaimin mendatanginya pada 2 Maret 2013. Muhaimin menyatakan PKB akan mendukung. (Sandro Gatra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News