kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Rhoma Irama bantah cekcok dengan Jokowi-Ahok


Selasa, 08 Januari 2013 / 21:58 WIB
Rhoma Irama bantah cekcok dengan Jokowi-Ahok
ILUSTRASI. 5 Langkah Efektif Menggunakan Pelembab Supaya Wajah Lembab Maksimal


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Raja Dangdut Rhoma Irama membantah dirinya masih memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahja Purnama atau yang akrab disapa Ahok. Hal ini terkait dugaan kampanye hitam atau black campaign yang dilakukan Rhoma saat kampanye pemilihan umum Kepala Daerah DKI Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Menurut Rhoma, tidak pernah ada istilah berseteru dengan Jokowi-Ahok. Rhoma juga membantah telah menyebarkan isu SARA saat kampanye lalu. Menurutnya, hal itu hanya sebuah pemelintiran isu.

"Saya tidak pernah berseteru dengan Jokowi juga Ahok. Yang terjadi kemarin adalah pemelintiran isu. Bahwa Rhoma intoleran," kata Rhoma di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/1).

Rhoma menambahkan, apa yang dilakukannya saat itu hanyalah untuk memenuhi kewajiban mengamalkan Al Quran. Hal ini berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pasalnya Islam, sangat kondusif untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama.

"Saya katakan sebagai muslim saya harus amalkan Alquran sebagai guidance. Artinya apa? Dalam konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Islam sangat kondusif untuk menciptakan kerukunan umat beragama. Yang dipelintir itu masalah subjektivitas beragamanya," ungkap Rhoma. 

Pemilik hits lagu Judi dan Begadang ini mengatakan, subjektivitas beragama tidak boleh dibawa ke ranah publik. Sebab, hal tersebut merupakan hal yang sangat sensitif. Sehingga, jika terekspos dapat menjadi provokatif. "Jadi, sekali lagi sangat tidak benar kalau Islam itu intoleran," tandas Rhoma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×