kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Revisi DNI perlu pembahasan sekali lagi


Jumat, 29 November 2013 / 20:24 WIB
Revisi DNI perlu pembahasan sekali lagi
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/6/2022). IHSG ditutup melemah 96,18 poin atau 1,34 persen ke level 7.086,65. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) belum juga keluar. Pemerintah mengaku pembahasan DNI ini perlu satu kali lagi dilakukan untuk bisa mencapai kata sepakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan dunia usaha perlu bertemu satu kali lagi untuk membahas revisi Peraturan Presiden (Perpres) No 36/2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan atau lebih dikenal dengan DNI.

"Diharapkan Desember besok bisa selesai," ujar Hatta dalam konferensi pers perkembangan pasca paket kebijakan Agustus di Jakarta, Jumat
(29/11).

Sekedar mengingatkan, pemerintah berencana membuka 15 sektor usaha untuk asing. Antara lain: operator bandara, operator pelabuhan, jasa kebandaraan, uji kelayakan jalan bagi kendaraan bermotor (KIR), terminal penumpang dan terminal barang, periklanan hingga distribusi film.

Selain itu, relaksasi juga diberikan dengan membolehkan asing menambah kepemilikan saham yakni di bidang farmasi, telekomunikasi serta multifinance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×