kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.324   22,00   0,13%
  • IDX 6.747   -55,78   -0,82%
  • KOMPAS100 996   -9,48   -0,94%
  • LQ45 770   -7,15   -0,92%
  • ISSI 211   -0,88   -0,42%
  • IDX30 399   -2,65   -0,66%
  • IDXHIDIV20 482   -2,05   -0,42%
  • IDX80 113   -1,03   -0,90%
  • IDXV30 119   0,04   0,03%
  • IDXQ30 131   -0,84   -0,64%

Revisi DNI perlu pembahasan sekali lagi


Jumat, 29 November 2013 / 20:24 WIB
Revisi DNI perlu pembahasan sekali lagi
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/6/2022). IHSG ditutup melemah 96,18 poin atau 1,34 persen ke level 7.086,65. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) belum juga keluar. Pemerintah mengaku pembahasan DNI ini perlu satu kali lagi dilakukan untuk bisa mencapai kata sepakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan dunia usaha perlu bertemu satu kali lagi untuk membahas revisi Peraturan Presiden (Perpres) No 36/2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan atau lebih dikenal dengan DNI.

"Diharapkan Desember besok bisa selesai," ujar Hatta dalam konferensi pers perkembangan pasca paket kebijakan Agustus di Jakarta, Jumat
(29/11).

Sekedar mengingatkan, pemerintah berencana membuka 15 sektor usaha untuk asing. Antara lain: operator bandara, operator pelabuhan, jasa kebandaraan, uji kelayakan jalan bagi kendaraan bermotor (KIR), terminal penumpang dan terminal barang, periklanan hingga distribusi film.

Selain itu, relaksasi juga diberikan dengan membolehkan asing menambah kepemilikan saham yakni di bidang farmasi, telekomunikasi serta multifinance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×