kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Restorasi gambut 2017 ditarget 900.000 ha


Rabu, 26 April 2017 / 23:18 WIB
Restorasi gambut 2017 ditarget 900.000 ha


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Program restorasi gambut yang dijalankan Presiden Joko Widodo mulai berjalan. Berdasar klaim dari Badan Restorasi Gambut, program tersebut pada tahun ini ditargetkan mencapai 900.000 hektare.

Nazir Foead, Kepala Badan Restorasi Gambut mengatakan, target tersebut dibuat berdasarkan realisasi program restorasi gambut pada tahun 2016 yang sudah mencapai 200.000 hektare.

Target juga dibuat berdasarkan rencana kerja tahun ini. Nasir mengatakan, tahun ini restorasi gambut yang akan didanai dengan menggunakan dana APBN Rp 860 miliar mencapai 250.000 ha.

Selain itu, program juga akan dilaksanakan dua pihak lainnya. Pertama, oleh industri yang mempunyai izin di wilayah gambut. Besaran restorasi yang akan mereka lakukan mencapai 400.000 ha. Kedua, oleh pihak donor yang luasan restorasinya mencapai 50.000 ha.

"Dengan pencapaian kemarin dan target tahun ini, kami optimis target Presiden bisa tercapai, apalagi kalau melihat yang tahun 2016 kemarin kami baru jalan," katanya di Kantor Presiden, Rabu (26/4).

Presiden Joko Widodo meminta Badan Restorasi Gambut agar restorasi gambut bisa jalan cepat mereka melibatkan warga dan BUMN. Selain itu, dia juga meminta kepada badan tersebut untuk menyampaikan masalah yang dihadapi dalam menjalankan program tersebut.

Nazir mengatakan, dalam menjalankan program restorasi, pihaknya sempat mendapatkan keluhan dari kalangan dunia usaha. Keluhan tersebut terkait pengaturan ketinggian air muka gambut yang dalam PP No. 57 Tahun 2017 tentang Perlindungan Ekosistem Gambut yang dianggap bisa ganggu produksi sawit. "Tapi tetap itu tidak akan direvisi, tadi diputuskan dalam rapat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×