kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Respons Satagas Covid-19 terkait isu ada chip dalam vaksin Covid-19


Selasa, 19 Januari 2021 / 21:17 WIB
Respons Satagas Covid-19 terkait isu ada chip dalam vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membantah kabar yang mengatakan bahwa vaksin Covid-19 berisi chip.

“Saat ini Kami melihat adanya isu penanaman chip atau komponen manajemen sistem yang bisa melacak masyarakat yang telah menerima vaksin. Pada kesempatan ini saya tegaskan, bahwa berita itu adalah berita bohong atau hoaks. Tidak ada chip di dalam vaksin,” ujar Wiku, Selasa (19/1).

Wiku menerangkan, kode yang ada pada vaksin tertera pada pada barcode yang menempel pada botol cairan vaksin dan  dipastikan tidak akan menempel pada orang yang divaksin.

“Kegunaan barcode tersebut adalah semata-mata untuk pelacakan distribusi produk vaksin dan sama sekali tidak dapat difungsikan untuk melacak keberadaan masyarakat yang telah divaksin,” tegas Wiku.

Baca Juga: Airlangga optimistis Indonesia bakal pimpin Asean untuk recovery pasca pandemi

Lebih lanjut, Wiku pun memastikan bahwa informasi yang diberikan selama proses vaksinasi terjamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan vaksinasi.

Wiku pun meminta kepada masyarakat agar lebih berhati-hati menerima informasi yang menyebar di media sosial. Dia meminta agar masyarakat meneliti informasi-informasi yang diterima, khususnya yang tidak jelas sumbernya. Dia berharap, informasi tersebut tidak langsung disebarkan. Hal ini mengingat saat ini banyak sekali hoaks yang sangat meresahkan.

“Masyarakat juga seharusnya tidak serta merta menyebarkan informasi yang sifatnya hanya memprovokasi, terlebih lagi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan isinya. Ingat bahwa mengaitkan 2 hal yang tidak berhubungan sangat berbahaya. Dan pada akhirnya masyarakat sendirilah yang akan sangat dirugikan oleh berita-berita tersebut,”kata Wiku.

Selanjutnya: Inilah golongan masyarakat sipil yang berhak dan belum bisa dapat vaksin corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×