kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Resmi beroperasi, KEK Galang Batang difokuskan pada industri aluminium dan turunannya


Sabtu, 08 Desember 2018 / 14:46 WIB
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Darmin Nasution


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Bintan, Riau resmi beroperasi. Peresmian KEK ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sabtu (8/12).

"KEK Galang Batang diproyeksikan menjadi kawasan dengan kegiatan utama antara lain industri aluminium dan turunannya dengan perkiraan investasi Rp 36,25 triliun," ujar Darmin seperti dikutip dalam keterangan resminya Sabtu (8/12).

Ia menambahkan, dengan investasi sebesar itu diharapkan dapat menyerap tenaga kerja hingga 23.200 orang.

Dari total perkiraan investasi Rp 36,25 triliun, hingga kuartal III-2018 investasi yang terealisasi sebesar Rp 5,6 triliun. Perinciannya, untuk pembangunan pelabuhan dengan dermaga yang telah selesai sebesar Rp 951 miliar. Lalu pelaksanaan pembangunan yang berjalan berupa Alumina Refinery, dengan kapasitas produksi 2 juta ton per tahun dan nilai investasi Rp 1,65 triliun.  

Selain itu, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan investasi Rp 1,93 triliun. PLTU tahap I berkapasitas 6x25 MW ditargetkan selesai tahun 2021. Pembangunan DAM Water Resevoir kapasitas 7.518.000 m3 dengan investasi Rp 196 miliar dan untuk pembangunan Brick Factory dan Coal Gas sekitar Rp 870 miliar. 

Seluruh investasi dan pembangunan itu dilakukan oleh PT Bintan Alumina Indonesia selaku pengusul KEK Galang Batang.

Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menambahkan, KEK Galang Batang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2017 pada tanggal 12 Oktober 2017. Ini menjadikannya KEK yang paling cepat beroperasi setelah ditetapkan, dimana waktu yang dibutuhkan hanya selama 14 bulan. 

Kegiatan utamanya yaitu industri pengolahan bauksit dan logistik dengan luas lahan 2.333 hektare. "Di Kawasan ini, kini telah terbangun jalan kawasan beserta drainase, gerbang kawasan, jaringan air bersih, Kantor Administrator dan Kantor Pengelola KEK serta fasilitas keamanan. fasilitas sistem persampahan dan pemadam kebakaran disediakan melalui kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bintan," kata Enoh.

Direktur PT Bintan Alumina Indonesia Santony mengatakan nilai investasi, pembangunan dan pengembangan KEK Galang Batang akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang hingga mencapai US$ 5 miliar dalam 10 tahun ke depan. 

Setelah KEK Galang Batang, dalam waktu dekat pemerintah akan mengoperasikan tiga KEK lainnya yaitu KEK Arun Lhokseumawe, KEK Bitung dan KEK Morotai. Ketiganya ditargetkan selesai pada awal 2019. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×