kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.850   57,00   0,34%
  • IDX 6.665   51,08   0,77%
  • KOMPAS100 962   9,64   1,01%
  • LQ45 749   7,30   0,98%
  • ISSI 212   1,35   0,64%
  • IDX30 389   3,65   0,95%
  • IDXHIDIV20 468   3,39   0,73%
  • IDX80 109   1,15   1,07%
  • IDXV30 115   1,36   1,20%
  • IDXQ30 128   1,01   0,79%

Resesi Global Tahun Depan Mengancam, Begini Ketahanan Ekonomi Indonesia


Selasa, 08 November 2022 / 05:30 WIB
Resesi Global Tahun Depan Mengancam, Begini Ketahanan Ekonomi Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Banyak lembaga memperkirakan perekonomian global akan tergelincir ke jurang resesi pada tahun depan. 

Di tengah potensi resesi global, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman optimistis Indonesia masih berdaya tahan. Ia menilai, kondisi fundamental ekonomi masih solid dalam menghadapi risiko global. 

“Kondisi fundamental Indonesia masih berdaya di tengah risiko resesi global. Meski ada sejumlah tantangan seperti normalisasi kebijakan moneter global untuk menekan inflasi tinggi,” terang Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (7/11). 

Kondisi fundamental Indonesia ini didukung masih adanya rejeki nomplok dari kenaikan harga komoditas. Meski mungkin, kenaikan harga komoditas tak setinggi tahun 2021 maupun tahun 2022. 

Baca Juga: BPS: Kenaikan Harga BBM Berdampak Mini ke Pertumbuhan Kuartal III-2022

Selain itu, ia menilai kebijakan pemerintah masih cukup efektif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas, sehingga kuda-kuda Indonesia kokoh dalam menghadapi risiko resesi global. 

Kebijakan tersebut adalah pemerintah masih bisa memberikan jaring pengaman sosial dan program bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat miskin, meski ada konsolidasi fiskal pada tahun 2023. Ini pun menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan inflasi. 

Namun Faisal tak menampik potensi resesi global akan berdampak pada Indonesia. Salah satunya dari jalur perdagangan, yaitu berkurangnya permintaan negara mitra dagang sehingga menurunkan volume ekspor Indonesia. 

Baca Juga: Ekonomi Naik 5,72%, Pengusaha Optimistis Indonesia Bisa Lawan Resesi

Selain itu, masih ada juga normalisasi kebijakan moneter bank-bank sentral di dunia untuk menurunkan inflasi tinggi. Ini akan membawa tantangan terhadap pasar keuangan dalam negeri. 

Dengan kondisi ini, Faisal yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 bisa mencapai 5,04% secara tahunan. Meski masih di atas 5%, ini lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan tahun 2022 yang sebesar 5,17%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×