kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resesi Global dan Kenaikan Harga Pangan Membayangi Perekonomian Indonesia


Rabu, 06 Maret 2024 / 10:53 WIB
Resesi Global dan Kenaikan Harga Pangan Membayangi Perekonomian Indonesia
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (25/1/2024). Resesi Global dan Kenaikan Harga Pangan Membayangi Perekonomian Indonesia.


Reporter: Arif Ferdianto, Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

Tantangan lainnya adalah terkait penurunan suku bunga global yang masih lambat. "Ini risiko yang perlu kita waspadai. Jika The Fed enggak jadi memangkas suku bunganya, berubah itu semua hitungan," terang Asmo.

Sementara Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), Ronny P Sasmita menyoroti sejumlah tantangan ekonomi Indonesia, mulai dari kebijakan fiskal yang bisa terganggu dengan program baru hingga penurunan daya beli akibat lonjakan harga komoditas.

Maurice Obstfeld, Ekonom dari Peterson Institute for International Economics mengatakan, masalah yang akan dihadapi makro ekonomi global adalah terkait tingkat utang, baik dari sektor swasta maupun pemerintah.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Masih Akan Terjebak di Level 5%

"Saya khawatir dengan utang di Amerika Serikat, yakni terkait dengan ketidakmampuan pihak-pihak di AS untuk menetapkan prioritas fiskal dengan cara bertanggung jawab dan tanpa terkait politik," kata dia di sesi acara Mandiri Investment Forum 2024.

Maurice bilang, terdapat risiko jangka panjang dan jangka pendek yang mempengaruhi ekonomi global. Risiko jangka panjangnya antara lain risiko iklim hingga kesehatan global yang belum bisa diselesaikan dalam kerangka kerja.

"Risiko jangka pendek yaitu ketegangan geopolitik. Ini masalah besar, bukan hanya perang Ukraina, Gaza dan ketegangan di Laut Merah, ada pula konflik perdagangan dan mengancam dengan lebih buruk dalam beberapa tahun ke depan," terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×