kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rekor, belanja negara 2015 sebesar Rp 2.019,9 T


Jumat, 15 Agustus 2014 / 22:27 WIB
Rekor, belanja negara 2015 sebesar Rp 2.019,9 T
ILUSTRASI. Manfaat kentang untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Widyasari Ginting | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah membacakan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Belanja Negara (RAPBN) 2015. Dalam RAPBN tersebut, total anggaran belanja untuk tahun depan tembus Rp 2.019,9 triliun atawa naik 7,6% dari total anggaran dari APBNP 2014. Asal tahu saja, ini merupakan kali pertama anggaran belanja negara berada di atas Rp 2.000 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menjelaskan bahwa tingginya nggaran pemerintah yang diajukan dalam RAPBN 2015 ini bukalah suatu kenaikan yang signisikan. Rata-rata setiap tahunnya anggaran belanja negara mengalami kenaikan hingg 13%. 

"Dengan demikian diasumsikan penerimaan negara juga akan tumbuh dari Rp 1.700 trilun menjadi Rp 2.000 triliun. Jadi sebenarnya pendapatan negara itulah yang menyebabkan APBN kita membesar," jelas Chairul, Jumat (15/8). 

Dalam Nota Keuangan yang akan dibawa DPR ini, total anggaran belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.379,8 triliun, atawa 7,85 dibandingkan dengan anggaran belanja pemerintah dalam APBNP 2014. Sedangkan Anggaran Belanja Pemerintah daerah juga naik sebesar 7,3% dari APBNP 2014. Dalam RAPBN 2015, total anggaran belanja pemerintah daerah mencapai Rp 639,9 triliun. 

Total belanja pemerintah pusat tersebut, 56,5% digunakan untuk angaran belanja non Kementerian/ Lembaga (K/L). Anggaran belanja non K/L dalam RAPBN 2015 ini mencapai 779,2 triliun. Lebih tinggi dibandingkan anggaran belanja non K/L dalam APBN 2014 yang hanya mencapai Rp 678 triliun. 

Sedangkan Anggaran belanja K/L dalam RAPBN 2015 ini justru mengalami penurunan. Dalam RAPBN 2015 anggaran belanja K/L hanya mencapai Rp 600,5 triliun, lebih rendah jika dibandingkan anggaran belanja K/L dalam APBN 2014 yang mencapai Rp 602,3 triliun. 

Tingginya belanja negara ini memang diikuti dengan meningkiatnya pendapatan negara. Dalam RAPBN 2015, penerimaan negara di 2015 naik 7,8% dibandingkan denGAN APBN0 2014. Penerimaan negara dari sektor pajak sendiri diperkirakan bakal naik 10% dari target APBNP 2014. 

Pernerimaan perpajakan pada RAPBN 2015 ditargetkan mampu mencapai  Rp 1.370,8 triliun. Diperkirakan, dengan jumlah sebesar itu, penerimaan negara dari sektor pajak mampu menunjang 77,8% dari total pembiayaan negara secara keseluruhan.Sedangkan untuk penerimaan bukan pajak, ditargetkan dapat mencapai Rp 388 triliun, atawa naik 0,3% dari target pemerintah dalam APBNP 2014. 

Berdasarkan asumsi tersebut, maka pemerintah memperhitungkan defisit anggaran bakal mencapai 2,32% dari PDB. Sekedar informasi angka defisit dalam RAPBN 2015 ini lebih kecil dibandikan dengan defisit dalam APBNP 2014 yang berada pada level 2,4%.

Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan dalam RAPBN 2015 ini tidak ada program baru yang diusulkan oleh pemerintah. Sehingga diharapakan defisit dapat dijaha di 2,3% dan memberikan ruang gerak fiskal untuk pemerintahan mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×