Sumber: Kompas.com | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kapitra Ampera, kuasa hukum pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, mengatakan kliennya berkomunikasi dengan banyak pihak yang berseberangan dengannya dalam Pilkada DKI.
Sebab, Rizieq meyakini ia dikriminalisasi atas kekalahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI.
"Kita ingin rekonsiliasi dengan semua pihak, termasuk Hasto Sekjen PDI-P, sudah temui Habib di gunung (Megamendung), sudah komunikasi," kata Kapitra dalam konferensi pers di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (16/5).
Kapitra mengatakan, Rizieq sudah usai dengan ingar-bingar pilkada lalu. Rizieq sudah menemui Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, begitu pula Polri dan Menko Polhukam Wiranto.
Rizieq mempertanyakan kenapa kini ia diseret dalam kasus chat WhatsApp berkonten pornografi. "Yang Habib sampaikan ke saya, sudah final, karena tiga agenda yang dimenangkan umat Islam, maka ada yang marah. Padahal ini sudah mau cooling down semua, sudah ingin kembali ke masjid-masjid, ke pesantren-pesantren," kata Kapitra.
Rizieq membantah ada percakapan mesum antara dirinya dengan Firza Husein. Yusril Ihza Mahendra sempat menawarkan untuk menjadi ahli dalam kasus ini. "Dan Yusril sudah menawarkan sebagai saksi," lanjut Kapitra.
Namun melihat tekanan dari polisi, Rizieq akhirnya urung menjalani proses hukum dan memilih mencari perlindungan di luar Indonesia. Ia akan ke markas PBB di Jenewa, Swiss untuk meminta perlindungan HAM.
"Malah Habib diundang ke Jenewa untuk mempresentasikan apa yang menimpanya, bahkan ada pengacara internasional menawarkan diri untuk membawa Mahkamah Internasional ya, di Den Haag," klaim Kapitra.
(Nibras Nada Nailufar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News