kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi penerbitan SBN neto turun 19,2% hingga September


Rabu, 17 Oktober 2018 / 21:33 WIB
Realisasi penerbitan SBN neto turun 19,2% hingga September
ILUSTRASI. Luky Alfirman


Reporter: Grace Olivia | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir September 2018, realisasi pembiayaan utang pemerintah mencapai Rp 304,94 triliun atau setara 76,38% dari yang ditetapkan pada APBN 2018.

Seiring dengan terus turunnya penerbitan SBN neto dari tahun ke tahun, Kementerian Keuangan RI mencatat, realisasi pembiayaan utang negatif 21,62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemkeu Luky Alfirman mengatakan, penurunan pembiayaan utang pemerintah sejalan dengan berkurangnya penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebagai salah satu sumber pembiayaan.

"Kami memang menerapkan strategi front-loading di semester awal tahun ini, yaitu dengan menerbitkan lebih banyak di awal untuk mengantisipasi permintaan imbal hasil yang makin tinggi dari market," terang Luky, Rabu (17/10).

Tak heran, realisasi penerbitan SBN neto telah mencapai Rp 308,76 triliun atau setara 74,49% dari target APBN 2018 per akhir September lalu.

Adapun, penerbitan SBN neto mengalami penurunan 19,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Ini menunjukkan kehati-hatian pemerintah di tengah ketidakpastian perekonomian lobal saat ini," tambah Luky.

Luky menunjukkan realisasi SBN neto periode hingga September sejak 2015 hingga 2018 cenderung menurun. Oleh karena itu, DJPPR optimistis pembiayaan utang akan terus menurun seiring dengan tren defisit anggaran yang menurun pula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×