Reporter: Grace Olivia | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) merilis Statistik Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2018 yang tecatat sebesar US$ 360,7 miliar. Sepanjang Agustus 2018, ULN Indonesia mengalami pertumbuhan 5,14% year on year (yoy), lebih tinggi daripada bulan sebelumnya sebesar 5,08% yoy.
Berdasarkan data BI, ULN pemerintah dan bank sentral tercatat sebesar US$ 181,3 miliar. ULN pemerintah sendiri mencapai US$ 178,1 miliar atau tumbuh melambat 4,07% yoy dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 4,12% yoy.
Namun, secara bulanan, ULN pemerintah mencatat kenaikan. Hal tersebut karena karena adanya net penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, serta net pembelian Surat Berharga Negara (SBN) domestik oleh investor asing.
"Penarikan pinjaman antara lain berasal dari Asian Development Bank (ADB) untuk mendukung program yang dijalankan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan," terang BI dalam keterangan resminya, Senin (15/10).
Sementara, ULN swasta mengalami peningkatan menjadi US$ 179,4 miliar atau tumbuh 6,7% yoy, lebih tinggi dari periode sebelumnya 6,49% yoy. ULN swasta juga meningkat dari jumlah di akhir Juli 2018 yang hanya US$ 177,15 miliar.
BI mencatat, ULN swasta tersebut terutama dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian.
"Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,5%, relatif stabil dibandingkan dengan pangsa pada periode sebelumnya," terang BI.
Adapun, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2018 tercatat stabil di kisaran 34%.Secara struktur, ULN Indonesia hingga Agustus 2018 tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,8% dari keseluruhan ULN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News