kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Realisasi penerbitan SBN mencapai Rp 630,5 triliun di semester I-2020


Kamis, 02 Juli 2020 / 15:30 WIB
Realisasi penerbitan SBN mencapai Rp 630,5 triliun di semester I-2020
ILUSTRASI. Aktivitas penjualan saham dan surat berharga lainnya seperti obligasi negara ritell seri 013 di Mandiri Sekuritas (mansek), Jakarta, Kamis (6/10). ORI 013 diserbu investor ritel, buktinya sejak dibuka masa penawaran 19 September 2016 lalu pemerintah telah


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

Riko menambahkan global sukuk atau green global sukuk Indonesia dengan tenor 5 tahun juga berhasil terealisasi dengan baik. Begitu juga dengan global sukuk tenor 30 tahun yang merupakan pertama dengan kupon terendah penerbitan sukuk di pasar keuangan global.

“Alhamdulilah oversubscribe sebesar 6,7 kali, sehingga pemerintah dapat menekan harga sampai dengan 70 bps dari initial price guidance,” ujar Riko.

Adapun, sisa penerbitan SBN pada semester II-2020 sebesar Rp 900,3 triliun. Penerbitan SBN melalui lelang di pasar domestik, penerbitan SBN ritel sebanyak Rp 30 triliun-Rp 40 triliun, SBN skema khusus ke Bank Indonesia (BI), private placement, dan penerbitan SBN valas.

Besaran rencana utang itu diterbitkan sebagai strategi utama menutupi pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2020 sebesar Rp 1.039, 2 triliun. Defisit tersebut setara 6,34% dari produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga: Pemerintah meraup Rp 304 triliun dari lelang SUN dan SBSN sepanjang kuartal II

Konsekuensi dari besarnya pembiayaan akan berimplikasi pada ratio utang pemerintah. Kemenkeu memproyeksi, ratio utang meningkat signifikan dari 30% pada 2019 menjadi 37,3%-38,3% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2023.

Adapun, posisi utang pemerintah per akhir Mei 2020 berada di angka Rp 5.258,57 triliun, atau setara 32,09% dari PDB. Secara nominal, posisi utang pemerintah pusat mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×