kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Realisasi Pendanaan Lahan LMAN Capai Rp 12,8 Triliun


Jumat, 16 Desember 2022 / 20:40 WIB
Realisasi Pendanaan Lahan LMAN Capai Rp 12,8 Triliun
ILUSTRASI. Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo di Jawa Tengah. Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mencatat hingga 9 Desember 2022, realisasi pendanaan lahan sudah mencapai Rp 12,8 triliun.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mencatat hingga 9 Desember 2022, realisasi pendanaan lahan sudah mencapai Rp 12,8 triliun.

Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi mengatakan, dari realisasi tersebut sektor jalan tol masih memegang porsi terbesar.

Meski demikian, Basuki mengungkap, realisasi tersebut masih di bawah target tahun ini. Tahun ini, LMAN menargetkan realisasi pendanaan lahan mencapai Rp 20 triliun hingga Rp 21 triliun.

"Targetnya jauh di atas itu, tapi kita akan upayakan sampai dengan akhir Desember setidak-tidaknya kita bisa mencapai di angka Rp 15 triliun. Itu sudah angka yang sangat luar biasa di tengah-tengah situasi yang kemarin ya kita tahu sendiri banyak persoalan di lapangan dan lain sebagainya," kata Basuki ditemui di Kantor LMAN, Jakarta, Jumat (16/12).

Baca Juga: Soal Rencana Pembentukan BLU Pembiayaan Jalan Tol, Ini Kata Kadin

Ia merinci, dari total realisasi Rp 12,8 triliun, sektor jalan tol menyerap Rp 9,2 triliun. Kemudian bendungan menyerap Rp 3,2 triliun. Dan selebihnya terbagi atas irigasi, pelabuhan, kereta api dan lain sebagainya.

Basuki menambahkan, realisasi hingga akhir tahun nanti kemungkinan tak mencapai target yang dicanangkan. Hal tersebut lantaran pendanaan lahan di lapangan tidak dipungkiri menemui kendala.

"Kendalanya macam-macam, yang namanya pendanaan lahan itu kan prosesnya panjang. Mulai dari penetapan lokasi, kemudian ada penilaian dari KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik). Berapa sih harganya dan dimusyawarahkan dan lain sebagainya. Proses-proses di lapangan itu kan membutuhkan dari berbagai stakeholder yang ada," jelasnya.

Proses di lapangan yang melibatkan berbagai stakeholder yang menjadi tantangan dalam pendanaan lahan oleh LMAN. Namun, Basuki menyebut, capaian yang didapatkan telah dilakukan dengan usaha yang maksimal.

Tahun depan, LMAN belum menentukan target yang ingin dicapai untuk pendanaan lahan. Hanya saja, setidaknya tahun 2023 realisasi minimal sama dengan tahun ini yakni Rp 15 triliun.

Baca Juga: LMAN Kucurkan Rp101,36 Triliun untuk Pembebasan Lahan hingga Tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×