Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
"Di sisi lain, terjadi peningkatan belanja negara dan pembiayaan yang signifikan. Akibatnya, realisasi pembiayaan utang yang bersumber dari SBN dan pinjaman pun meningkat cukup tinggi," ujar Kemenkeu sebagaimana dikutip oleh Kontan.co.id, Kamis (9/7).
Lebih rinci, realisasi pinjaman terdiri atas penarikan pinjaman dalam negeri bruto sebesar Rp 239,4 triliun, penarikan pinjaman luar negeri bruto sebesar Rp 30,2 triliun, serta pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri sebesar negatif Rp 38,75 triliun.
Baca Juga: SBSN jangka pendek banyak dilirik investor, ini alasannya
"Realiasi penarikan pinjaman yang cukup tinggi ini, diiringi dengan pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri yang jauh lebih tinggi sehingga menyebabkan realisasi pinjaman neto mencapai angka negatif," papar Kemenkeu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News