Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2018 pemerintah gagal mencapai target 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisman sepanjang 2018 hanya 15,81 juta atau sekitar 93% dari target Kementerian Pariwisata yang sebesar 17 juta kunjungan pada 2018.
"Kita perlu ingat bencana tahun lalu seperti di Lombok dan Palu pengaruhnya besar di lokasi kejadian," jelas Kepala BPS Suhariyanto, Jumat (1/2).
Menurut Suhariyanto, penurunan ini terkait dengan kekhawatiran yang timbul dalam persepsi wisman terhadap kondisi keamanan di Indonesia.
Kendati demikian, Suhariyanto menjelaskan jumlah kunjungan wisman sepanjang 2018 mengalami kenaikan 12,58% apabila dibandingkan tahun 2017 yang kunjungannya sekitar 14,04 juta. Tren peningkatan ini terjadi sejak 2014.
Tercatat pada tahun 2014 jumlah pengunjung 9,43 juta, kemudian 2015 sebesar 10,2 juta. Lalu pada tahun 2016 dan 2017 masing-masing jumlah kunjungannya sebanyak 11,5 juta dan 14,03 juta.
Sedangkan jumlah wisman terbanyak berasal dari Malaysia sebanyak 2,5 ribu. Disusul Tiongkok sebanyak 2,13 ribu, Singapura 1,77 ribu dan Timor Leste 1,76 ribu.
Dengan demikian Suhariyanto menyarankan sektor pariwisata juga bisa mulai memberi perhatian kepada wisatawan nusantara alias lokal. Menurutnya, dengan kebiasaan membeli oleh-oleh, jumlah pengeluaran wisatawan lokal saat berkunjung ke tempat wisata juga terhitung besar.
Pada November lalu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga menyampaikan prediksinya di tahun 2018 tidak akan mencapai 17 juta wisman. Saat itu Arief memperkirakan sekitar 16 juta pengunjung.
Arief menyebut bencana alam berpengaruh dalam kunjungan wisman ke Indonesia. Salah satunya gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada awal Agustus 2018. Arief menyebut dampak dari gempa Lombok yaitu batalnya sekitar 100 ribu wisman ke Indonesia dalam satu bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News