kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.535.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.136   65,00   0,40%
  • IDX 7.083   2,81   0,04%
  • KOMPAS100 1.051   -4,20   -0,40%
  • LQ45 820   -5,73   -0,69%
  • ISSI 213   0,28   0,13%
  • IDX30 420   -4,57   -1,08%
  • IDXHIDIV20 500   -6,00   -1,18%
  • IDX80 120   -0,46   -0,38%
  • IDXV30 125   0,31   0,25%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Realisasi investasi naik, industri siap hadapi MEA


Minggu, 01 November 2015 / 13:12 WIB
Realisasi investasi naik, industri siap hadapi MEA


Reporter: David Oliver Purba | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kenaikan realisasi investasi hingga kuartal III 2015 dinilai menjadi bekal yang cukup untuk menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, hingga triwulan III terjadi kenaikan investasi untuk tiga sektor prioritas, yaitu industri berorientasi ekspor, industri substitusi impor, dan hilirisasi sumber daya mineral.

Hingga kuartal III 2015, realisasi investasi untuk sektor industri berorientasi ekspor sebesar Rp 25,7 triliun atau naik 10,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, industri substitusi impor sebesar Rp 34,5 triliun atau naik 15,9% dibandingkan tahun sebelumnya, serta investasi di sektor hilir sumber daya mineral naik sebesar 66,8% atau menjadi Rp 33,2 triliun.

"Kenaikan realisasi investasi di ketiga sektor tersebut menunjukkan arah pemerintah untuk mendorong industri kita berdaya saing dan berorientasi ekspor semakin terlihat. Tentu hal tersebut akan mendukung kesiapan Indonesia menghadapi MEA maupun perjanjian perdagangan bebas lainnya,” ujar Franky dalam siaran resmi, Sabtu (31/10).

Franky menambahkan, pihaknya tengah berupaya menarik investasi untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi sehingga tidak hanya dijadikan sebagai pasar produk-produk impor.

Menurutnya salah satu concern investor sebelum menanamkan modalnya di dalam negri dan menjadikannya sebagai basis produksi yakni daya saing ekspor Indonesia, yang salah satu indikatornya perjanjian perdagangan antara Indonesia dengan negara lain.

Franky mencontohkan. Investor sektor tekstil dan sepatu yang menyuarakan perjanjian perdagangan dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa karena berpengaruh terhadap daya saing ekspornya dibandingkan negara lain khususnya Vietnam.

“Jadi pemberlakuan MEA atau perjanjian perdagangan Indonesia dengan negara lain selain memberi peluang memperbesar ekspor juga menjadi salah satu daya saing Indonesia dalam menarik investasi dari negara lain,” tambah Franky.

Dirinya optimis Indonesia dapat lebih siap menghadapi pemberlakuan MEA maupun perjanjian perdagangan lainnya melihat minat investasi di ketiga sektor terkait.

“Hal ini penting (optimisme) karena dengan demikian, pengusaha ekspor juga bisa masuk dan melakukan ekspansi ke negara-negara ASEAN lainnya,“ ungkapnya.

Sepanjang periode Januari-September 2015, BKPM mengidentifikasi minat investasi di sektor industri berorientasi ekspor sebesar US$ 480 juta, industri substitusi impor US$ 10,34 miliar dan hilirisasi sumber daya mineral sebesar US$ 58,82 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×