Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – BALIKPAPAN. Realisasi investasi hingga triwulan III – 2024 didominasi oleh investasi asing alias Foreign Direct Investment (FDI) yang mencapai 51,9%. Hal ini menandakan Indonesia menarik bagi investor global.
Asal tahu saja, sepanjang Januari-September 2024 realisasi investasi tembus Rp 1.261 atau sebesar 76,45% dari target yang dipatok presiden ke-7 Joko Widodo yang sebesar Rp 1.650 triliu di tahun ini.
Ekonom Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan dari realisasi tersebut cukup realistis bahwa target investasi bakal tercapai.
“Dominasi Penyertaan Modal Asing (PMA) sebesar 51,9% menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor global, terutama karena potensi pasar yang besar dan sumber daya alam yang melimpah,” ujarnya kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Menakar Realisasi Investasi Indonesia pada Tahun 2024
Meski demikian, Achmad tak memungkiri, kemungkinan terjadi perlambatan pada kuartal IV-2024 akibat ketidakpastian politik menjelang pergantian pemerintahan.
Selain itu, kata dia, hambatan utama dalam investasi di 2024 adalah banyaknya aturan yang mendapatkan revisi dari Mahkamah Konstitusi (MK), khususnya terkait Undang-Undang Cipta Kerja.
“Ketentuan dalam UU ini, terutama terkait ketenagakerjaan dan upah, masih menimbulkan ketidakpastian di kalangan investor,” terangnya.
Untuk itu, Achmad menilai, pemerintah dan DPR perlu lebih serius melibatkan publik dalam setiap kebijakan. Pasalnya, minimnya partisipasi publik tidak hanya menimbulkan protes sosial, tetapi juga berpotensi meningkatkan gugatan terhadap kebijakan di MK.
Namun, dia bilang, terdapat beberapa kebijakan yang mendukung investasi di antaranya, penyesuaian pajak penghasilan dan insentif investasi melalui super deductible tax untuk sektor penelitian dan pengembangan.
“Berikutnya, peningkatan zona industri terpadu di beberapa wilayah strategis, digitalisasi pelayanan investasi oleh BKPM yang mempermudah izin usaha,” terangnya.
Proyeksi Investasi di Tahun 2025
Achmad mengungkapkan, tahun 2025 bakal menjadi tahun transisi bagi pemerintahan baru. Untuk itu, proyeksi investasi sangat bergantung pada kebijakan yang diterapkan.
“Namun, dengan komitmen terhadap keberlanjutan dan industri hijau, saya memperkirakan target investasi akan meningkat, mungkin di kisaran Rp 1.700 triliun–Rp 1.800 triliun,” ungkapnya.
Baca Juga: Insentif Industri Padat Karya Harus Tepat Sasaran
Dia menuturkan, adapun sektor yang bakal mendominasi investasi di 2025 antara lain, energi baru terbarukan, di mana ini terlihat dari upaya pemerintah yang terus mendorong proyek ramah lingkungan termasuk PLTS dan kendaraan listrik.
Berikutnya, sektor manufaktur berteknologi tinggi terutama untuk baterai kendaraan listrik dan semikonduktor. Kemudian, sektor digital ekonomi di mana investasi di e-commerce, fintech, dan data center akan terus tumbuh seiring masifnya digitalisasi.
“Namun, keberhasilan proyeksi ini akan sangat tergantung pada konsistensi kebijakan dan stabilitas politik di tahun transisi pemerintahan,” pungkasnya.
Selanjutnya: Thailand Expects Cash Flow of $2 Billion From Tax Break Plan, Official Ssays
Menarik Dibaca: Download Logo Hari Ibu 2024 Resmi dari KemenPPPA Lengkap dengan Makna
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News