kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Realisasi insentif tenaga kesehatan mencapai Rp 3,09 triliun hingga 11 Desember 2020


Selasa, 15 Desember 2020 / 13:05 WIB
Realisasi insentif tenaga kesehatan mencapai Rp 3,09 triliun hingga 11 Desember 2020
ILUSTRASI. Petugas kesehatan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanganan dan pengendalian virus corona di Indonesia masih menjadi perhatian utama pemerintah. Kementerian Keuangan juga telah mengalokasikan sebesar Rp 87,55 triliun untuk sektor kesehatan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun 2020. 

Berdasarkan paparan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan perkembangan realisasi penyaluran belanja kesehatan hingga 11 Desember 2020. 

Pertama realisasi belanja kesehatan untuk insentif tenaga kesehatan (nakes) pusat mencapai Rp 3,09 triliun atau setara 52,4% dari total pagu anggaran sebesar Rp 5,90 triliun. Insentif itu telah disalurkan ke 485.557 tenaga kesehatan. 

Baca Juga: Ini penjelasan jubir vaksinasi soal desakan vaksin Covid-19 harus diberikan gratis

Kedua, realisasi santunan kematian telah tersalurkan hingga 46,2  miliar yang disalurkan ke 153 nakes. Ketiga yakni realisasi bantuan iuran JKN sudah disalurkan sebanyak Rp 2,69 triliun dan telah tersalurkan untuk 40,89 juta penerima. 

Keempat, realisasi belanja penanganan Covid-19 lainnya pada beberapa kementerian seperti Kementerian Pertahanan, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah mencapai Rp 30,29 triliun atau sekitar 46% dari total pagu Rp 65,80 triliun.

Kemenkeu optimis belanja pemerintah akan memainkan peran optimal untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi di akhir tahun. “Kami berharap belanja pemerintah lewat PEN dapat mendorong pertumbuhan di kisaran -1,7% sampai -0,6% di tahun 2020,” tulis paparan tersebut. 

Selanjutnya: Satgas Covid-19: Sebaiknya pengadaan tes usap dihemat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×