Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, satu-satunya pos belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang mencatatkan pertumbuhan tinggi adalah belanja bantuan sosial (bansos) dengan pertumbuhan mencapai 30,7%.
Secara nominal, realisasinya mencapai Rp 78,9 triliun atau setara dengan 63,1% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di dalam Perpres 54/2020 yang senilai Rp 125,1 triliun. Pertumbuhannya mencapai 30,7% apabila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp 60,3 triliun.
Baca Juga: Ada efisiensi THR, serapan belanja pegawai akhir Mei turun 4,2%
"Ini menggambarkan upaya kita untuk memberikan bantalan sosial akibat berbagai kontraksi ekonomi. Jadi kalau dari sisi komposisi belanja, memang ini adalah komposisi yang diinginkan, yaitu belanja untuk yang non-esensial di luar bansos dikendalikan dan sebagian besar belanja itu fokusnya adalah membantu masyarakat dalam bentuk bansos," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers daring, Selasa (16/6).
Menurut Sri Mulyani, belanja bansos mengalami kenaikan yang luar biasa tinggi karena memang tujuannya adalah memberikan bantalan sosial bagi masyarakat yang mengalami dampak besar akibat Covid-19.
Baca Juga: Utang pemerintah jadi tumpuan perekonomian saat ini
Apabila dilihat, pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).