kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rapor Merpati Segera Menjadi Hijau


Senin, 11 Agustus 2008 / 16:09 WIB
Rapor Merpati Segera Menjadi Hijau


Reporter: Arief Ardiansyah | Editor: Test Test

MAKASSAR. Optimis betul pemerintah kita ini. Menurut Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil, cash flow Merpati bakal langsung hijau segera setelah proses golden shake hand (GSH) 1.300 karyawan PT Merpati Nusantara (Persero) selesai.

Sofyan menargetkan proses GSH di Merpati berlangsung dalam dua bulan dan berakhir pada bulan September mendatang. "Saat itu cash flow Merpati langsung positif Rp 22 miliar per bulan," terang Sofyan, Sabtu (9/8).

Pemerintah memang telah memutuskan untuk merestrukturisasi Merpati. Cara yang dipilih adalah memutus hubungan kerja 1.300 karyawan Merpati. Pemerintah juga memindahkan kantor pusat Merpati dari Jakarta ke Makassar, Sulawesi Selatan. "Untuk restrukturisasi ini, pemerintah akan mengeluarkan dana sebesar Rp 223 miliar," kata Sofyan.

Saat ini, Merpati punya segudang masalah. Sofyan mengatakan utang Merpati ke BUMN lain saja sudah mencapai Rp 1,4 triliun. Setiap bulannya Merpati harus terus menelan kerugian sebesar Rp 22 miliar.

Sofyan menyebut GSH buat karyawan Merpati ini cukup bagus, walau dia belum tahu berapa kali gaji yang diberikan pemerintah kepada mereka. Yang pasti, GSH tidak untuk pilot dan pramugari.

Kalau, toh, ada pilot dan pramugari yang tidak dibutuhkan Merpati, pemerintah akan memindahkan mereka ke BUMN penerbangan yang lain, PT Garuda Indonesia. Sofyan mengatakan Garuda membutuhkan tambahan pilot dan pramugari karena ada penambahan armada. Tentu, ungkap Sofyan, mereka harus mendapat training lagi.

Sofyan memilih opsi ini karena pemerintah tidak mungkin membubarkan Merpati. Negara ini sangat membutuhkan Merpati untuk melayani penerbangan perintis. "Kami kembalikan Merpati ke khitahnya," kata Sofyan.

Ke depan, Merpati hanya akan mengoperasikan pesawat baling-baling. Selama ini, operasional pesawat baling-baling ini juga yang mendatangkan keuntungan buat Merpati. Perusahaan ini makin hancur karena mencoba masuk ke rute-rute komersial yang terkenal sudah menjadi killing field bagi perusahaan penerbangan. Misalnya saja rute Jakarta-Surabaya, Jakarta-Medan dan Jakarta-Denpasar.

Sebenarnya, saat ini prospek mengoperasikan pesawat baling-baling justru sangat tinggi. Tak hanya di Sumatera atau Sulawesi, Sofyan mengatakan di Jawa saja permintaan untuk penerbangan ini cukup tinggi. Contohnya rute yang bisa dibuka Merpati seperti Surabaya-Banyuwangi dan Surabaya-Malang.
"Dengan proyeksi ini merpati bisa terbang tinggi," janji Sofyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×