Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rapat kerja (Raker) Anggota Komisi IX DPR RI dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (4/3/2014), berlangsung panas.
Rapat khusus membahas soal alih daya (outsourcing) tenaga kerja di sejumlah perusahaan BUMN yang tidak diperlakukan secara adil karena PHK sepihak.
Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka, mengatakan ada ribuan pekerja BUMN yang dirumahkan dan mendapat perlakuan diskriminatif dari induk perusahaannya.
Rapat diwarnai interupsi oleh sejumlah anggota Dewan. Bahkan Dahlan Iskan terlihat emosi ketika Anggota Komisi IX DPR, Indra, menyinggung soal rekaman rapat dan janji Dahlan Iskan untuk menuntaskan kasus outsourcing yang rekamannya sudah terhapus di Youtube.
"Saya tidak tahu kenapa rekamannya di Youtube sudah tidak ada tetapi kami di DPR ada rekamannya jangan takut," kata Indra.
Mendengar soal itu Dahlan interupsi dan terlihat emosi. "Kalimat mana yang saya tuduh," kata Dahlan dengan nada tinggi.
Sikap Dahlan itu kemudian mendapat protes beberapa anggota Dewan lainnya karena Dahlan menginterupsi tanpa minta izin ke pimpinan rapat.
Sekitar dua jam rapat tidak menghasilkan solusi. Bahkan Indra meminta Dahlan tegas memutuskan bisa menyelesaikan masalah outsourcing atau tidak.
Rapat yang dihadiri oleh puluhan eks pekerja outsourcing BUMN yang di-PHK itu juga terlihat ramai karena sesekali mereka berteriak ketika ada anggota Dewan yang berkomentar memojokkan mereka.
Bahkan di akhir rapat, tiga dari eks pekerja outsourcing itu diamankan oleh petugas keamanan dalam (Pamdal) DPR sebab ingin memasang spanduk di dalam ruang rapat Komisi IX DPR. Ketiganya digelandang Pamdal keluar ruangan.
"Tolong dengar kami. Aspirasi kami," teriak salah seorang pekerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News