Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu) yang dimulai pada Februari 2024, diyakini akan menyumbang pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 dan 2024.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, tambahan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 sekitar 0,05% hingga 0,1%.
Kemudian, sumbangan pesta rakyat akan bertambah di kisaran 0,15% hingga 0,25% pada tahun 2024.
“Memang pada tahun ini tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan tahun depan. Karena rangkaian akan banyak pada tahun depan,” terang David kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Baca Juga: Percepatan Belanja Pemerintah Bisa Tambah Uang Beredar Sekitar Rp 70 Triliun
Belum lagi pemilihan umum pada tahun depan bisa dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu pemilihan presiden, kepala daerah, juga pemilihan legislatif.
Plus, mengingat calon presiden dan wakil presiden ada tiga orang, ada kemungkinan pemilihan menjadi dua putaran.
Selain menambah pertumbuhan ekonomi, David juga bilang pemilu akan memberi dampak turunan berupa peningkatan uang beredar dalam arti luas (M2).
Pasalnya, konsumsi rumah tangga maupun lembaga non profit berpotensi akan meningkat pesat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News