kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Rame-Rame Pindah ke Indonesia


Jumat, 22 Agustus 2008 / 19:55 WIB
Rame-Rame Pindah ke Indonesia


Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Test Test

JAKARTA. Iklim investasi di tanah air yang masih menjanjikan rupanya membuat banyak produsen industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mengalihkan pabriknya ke Indonesia. Hebatnya, beberapa produsen malah sudah mendirikan pabriknya.
 
Menurut Ade Sudrajat Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) banyak perusahaan asal China, Taiwan, dan Korea yang merelokasi pabriknya ke Indonesia. "Ada sekitar 13 perusahaan asal Korea yang telah selesai mendirikan pabriknya di Subang, Jawa Barat dan sudah mulai berproduksi," tutur Ade.
 
Menurut Ade, 13 pabrik itu hanya memproduksi garmen dengan nilai investasi US$ 100 juta. Jumlah karyawan seluruh pabrik tersebut diperkirakan sudah mencapai 16.000 orang.
 
Sebenarnya masih ada sekitar 13 hingga 15 investor lagi yang berniat merelokasi pabriknya ke Indonesia. "Tapi mereka masih melakukan studi kelayakan," papar Ade. Walau masih dalam penjajakan, menurut Ade investor ini telah melakukan pembebasan lahan seluas 80 hektar.
 
Selain di Jawa Barat, Ade menuturkan ada beberapa investor China, Taiwan, Korea, dan Thailand yang mendirikan pabriknya di Jawa Tengah. Sayangnya, ia mengaku belum mendata berapa banyak pabrik baru yang telah berdiri.
 
Konsultan Senior Senada yang bergerak di industri TPT, Henritta Lake juga membenarkan ada sebanyak sepuluh perusahaan yang telah mendirikan pabriknya di Jawa Tengah. Sayangnya, ia enggan mengatakan identitas nama kesepuluh perusahaan tersebut. "Saya lupa," kilahnya.
 
Direktur Industri TPT Departemen Perindustrian (Depperin) Aryanto Sagala membenarkan banyak perusahaan asing yang merelokasi pabriknya ke Indonesia, salah satunya PT Hansome Garmen asal Korea. "Hansome sudah berproduksi sejak dua bulan," tuturnya.
 
Menurut Aryanto, banyaknya perusahaan yang merelokasi ini akibat iklim politik dan ekonomi Indonesia masih baik. Selain itu, harga listrik dan proses produksi masih lebih murah ketimbang Indonesia. "Turn over karyawan juga sangat tinggi di keempat negara tersebut," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×