kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Ramal Rupiah Menguat pada 2024, Ini Sejumlah Strategi yang Dilakukan BI


Minggu, 04 Juni 2023 / 08:56 WIB
Ramal Rupiah Menguat pada 2024, Ini Sejumlah Strategi yang Dilakukan BI
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersiap menyampaikan konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2023 di Jakarta, Senin (8/5/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) yakin nilai tukar rupiah akan menguat pada tahun 2024, bila dibandingkan dengan level tahun 2023.  Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, rata-rata nilai tukar rupiah pada tahun 2024 berkisar antara Rp 14.600 hingga Rp 15.100 per dolar AS. 

Rupiah diproyeksi menguat dibandingkan perkiraan level rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2023 yang berkisar Rp 14.800 hingga Rp 15.200 per dolar AS. 

Perry tak menampik tetap ada ketidakpastian yang akan menjadi tantangan pergerakan rupiah tahun depan. Untuk itu, berbagai strategi akan dihimpun oleh BI. 

"BI akan berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan berbagai langkah," tegas Perry di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, medio pekan ini. 

Baca Juga: BI Optimistis Rupiah Lebih Perkasa pada Tahun Depan

Perry pun memerinci. Pertama, melakukan triple intervention, yaitu intervensi di pasar spot, pasar DNDF, dan pasar surat berharga negara (SBN) sekunder.  Kedua, menjalankan operasi twist dengan menjual SBN tenor jangka pendek untuk menaikkan imbal hasil SBN jangka pendek sehingga memancing para investor untuk masuk.

Ketiga, meningkatkan masuknya devisa hasil ekspor (DHE) lewat instrumen term deposit valas (TD Valas). Keempat, memperluas transaksi menggunakan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) dengan negara mitra untuk mengurangi ketergantungan dengan dolar AS. 

Saat ini, Indonesia sudah memiliki kerja sama LCT dengan beberapa negara, yaitu Malaysia, Thailand, Jepang, dan China. 

Dan baru-baru ini juga, Indonesia menandatangani nota kesepahaman penggunaan LCT dengan negara Korea Selatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×