CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

RALAT: PT Bukit Jonggol dijual ke pemilik lama


Jumat, 09 Mei 2014 / 13:23 WIB
RALAT: PT Bukit Jonggol dijual ke pemilik lama
Harga promo JSM Alfamart 16-18 Desember 2022, berikut katalog harga promo selengkapnya untuk minyak goreng hingga sabun yang lebih murah.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Nama keluarga Bakrie kembali disangkutpautkan kasus korupsi alih fungsi lahan yang melibatkan Bupati Bogor Rachmat Yasin, melalui salah satu asetnya PT Bukit Jonggol Asri atau Sentul Nirwana. Namun, pihak Bakrie Group menegaskan bahwa asetnya tersebut sudah bukan miliknya lagi.

PT Bukit Jonggol Asri sejak tahun lalu sudah tidak melibatkan keluarga Bakrie dalam manajemen tersebut.

"Saya sudah konfirmasi ke Pak Ambono Janurianto, Presiden Direktur Bakrie Land Tbk confirm sudah kepemilikan Bakrie Land di sana sudah dijual tahun lalu," kata Juru Bicara Keluarga Bakrie, Lalu Mara Satriawangsa saat dikonfirmasi Tribunnews, Jumat(9/5/2014).

Lalu Mara mengatakan PT Bukit Jonggol Asri atau Sentul Nirwana termasuk satu dari sejumlah aset kelompok Bakrie yang dijual kepada pihak ketiga dalam hal ini pemilik lamanya.

"Dan sudah memberikan keterbukaan informasi juga ke BEJ. Dan confirm juga Bakrie Land tidak ada dalam manajemen tersebut. Tidak dijual ke MNC, tapi ke pemilik lamanya," imbuhnya.

Untuk diketahui, Bupati Rachmat Yasin diduga menerima suap terkait dengan izin alih fungsi lahan seluas 2.754 hektare. Izin tersebut diajukan PT Bukit Jonggol Asri kepada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor.

"Kasusnya rekomendasi tukar menukar hutan di bogor. Yang meminta rekomendasi atas kawasan hutan seluas 2.754 hektare," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto di KPK, Kamis (8/5/2014) malam.

Meski begitu, Bambang belum tahu berada di mana lokasi hutan yang ingin dikonversi itu. Namun, Bambang menyebut, KPK curiga salah satu hutan diiinginkan adalah hutan lindung. (Willy Widianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×